Toba, Sumut, Fokus24.id-Plt Kadis Pendidikan Kabupaten Toba Rikardo Hutajulu menguraikan bahwa peningkatan jumlah pelajar yang masuk SMA Unggul di Kabupaten Toba sudah alami peningkatan dari tahun sebelumnya. 

Tahun ini, ada sebanyak 30 orang yang lulus masuk Asrama Yayasan Tunas Bangsa Soposurung Balige. Test kedua berupa kesamaptaan dan wawancara berkurang dari jumlah yang lulus akademis sebanyak 56 orang. 

"Dari 56 siswa kita yang masuk atau lulus akademis, ada sebanyak 30 orang yang lulus pada test kedua; kesamaptaan dan wawancara. Maka kita ada sebanyak 25 persen dari jumlah yang diterima Yayasan Tunas Bangsa Soposurung Balige," ujar Plt Kadis Pendidikan Toba Rikardo Hutajulu pada Senin (28/3/2022). 

Ia menjelaskan, yang lulus masuk asrama tersebut datang dari berbagai sekolah swasta dan negeri yang ada di Kabupaten Toba. 

"Yang swasta ada 20 orang dan yang sekolah negeri ada 10 orang. Ada peningkatan. Kalau dulu, yang negeri hanya ada 2 atau 3 orang. Ada peningkatan untuk tahun ini. Tahun depan akan kita tingkatkan lagi," sambungnya. 

Selain Asrama Yayasan Tunas Bangsa Soposurung Balige, sejumlah pelajar masih berjibaku untuk merebut kursi di SMA Unggul Del. Ada sebanyak 54 orang yang sudah dinyatakan lulus akademis. Kini pihaknya tengah menunggu hasil test kedua; kesamaptaan, wawancara, dan psikologi. 

"Kalau untuk SMA Unggul Del, itu ada 54 yang menang atau lulus akademis. Untuk yang sekolah swasta ada sebanyak 27 orang dan sekolah negeri ada sebanyak 27 orang," sambungnya. 

"Ada tiga test lagi; kesamaptaan, psikologi, dan wawancara. Kita berharap mereka dapat lulus pada test berikutnya," ungkapnya. 

Data pelajar yang lulus ke Asrama Yayasan Tunas Bangsa Soposurung Balige, ia sebut Kabupaten Toba sebagai penyumbang kedua terbanyak se-Indonesia. 

"Dari jumlah yang menang, kita mendapat posisi kedua di Indonesia sebagai penyumbang terbanyak ke Yayasan Tunas Bangsa Soposurung Balige. Yang pertama itu, Kota Medan," ungkapnya. 

Sebelumnya, ia menjelaskan bagaimana proses pelatihan bagi pelajar SMP yang ikuti masuk SMA Unggul di Toba. 

Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan ratusan pelajar Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Toba mengikuti seleksi SMA Unggul di Kabupaten Toba. Sasarannya adalah masuk ke SMA Unggul Del dan Asrama Yayasan Tunas Bangsa Soposurung Balige. 

Dengan demikian, pihaknya telah melakukan pelatihan khusus bagi para pelajar yang berminat masuk SMA Unggul di Kabupaten Toba. Sebelumnya, pihak Pemkab Toba menyampaikan bahwa pihaknya berupaya seoptimal mungkin agar pelajar SMP bisa memasuki SMA Unggul lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.

“Untuk mewujudkan visi Kabupaten Toba ‘Unggul dan Bersinar’ melalui subvisinya menciptakan SDM yang unggul dan handal itu, salah satu program yang kita lakukan adalah meluluskan sebanyak-banyaknya siswa dan siswi SMP di Kabupaten Toba itu ke SMA Unggul; SMA Unggul Del dan Asrama Yayasan Tunas Bangsa Soposurung Balige,” ujarnya. 

Ada 910 pelajar SMP yang dibagi dalam beberapa kelompok belajar. Dengan pembagian tersebut, para pelajar dapat mempersiapkan diri intensif serta dibimbing oleh guru khusus.

“Ada 52 pelajar yang dibina melalui kerja sama kita dengan MMC. Ini dilatih oleh timnya Surya Institut. Dan yang 52 ini adalah rangking-rangking dari hasil try out kita yang kita lakukan pada bulan Januari yang lalu,” ungkapnya.

“Yang ketiga, ada 150 pelajar yang dibina oleh guru-guru yang sudah dilatih khusus oleh Tim Surya Institut. Jadi, yang 150 ini bertempat di lima titik, yaitu di Habinsaran (Habornas), Silaen, Porsea, Laguboti dan Balige. Masing-masing lokasi tersebut satu titik,” sambungnya.

Kelas khusus ini juga telah dimulai sejak Oktober 2021 dengan harapan para pelajar dapat meraih kursi yang amat terbatas di SMA Unggul.

“Latihan khusus ini dimulai pada pukul 08.00 WIB hingga 15.30 WIB. Anak-anak kita diberi makan sehingga mereka tetap belajar dan fokus di situ. Ada juga 662 pelajar lagi yang diluar yang tiga tadi. Mereka dibina di sekolah masing-masing,” ungkapnya.

“Dan sebelum kita melakukan kerja sama dengan misalnya MMC dan yang lain, mereka sudah dilatih secara khusus di sekolah masing-masing. Dan itu sudah kita kawal sejak bulan Oktober 2021 yang lalu," sambungnya.

"Mereka sudah dilatih namun belum fokus, nah baru bulan Januari ini mereka sudah fokus. Mereka dikarantina dari mereka yang tidak ke SMA Unggul Del. Sebanyak 910 siswa kita yang mencoba masuk SMA Unggul di Kabupaten Toba,” pungkasnya. 

(Christian)