Toba, Fokus24.id-Sungai Pandiampang di Desa Siantar Tongatonga I, Kecamatan Siantar Narumonda, Kabupaten Toba terlihat kotor dan berlumpur. 

Sungai yang menjadi sumber air ini sudah mengalami kerusakan sejak beberapa bulan yang lalu. 

Saat disambangi pada Sabtu (12/03/2022), terlihat sejumlah warga dan pihak Pemkab Toba sedang meninjau kawasan tersebut. 

"Sungai tersebut mengalirkan air untuk memenuhi kebutuhan air bagi persawahan yang berada di sepanjang aliran sungai." Ungkap warga sekitar.

Terlihat juga sejumlah hamparan sawah terdampak lumpur dan material baru hingga mengakibatkan sawah tersebut tidak bisa diolah.

Selain itu, jembatan yang ada di desa tersebut juga terputus setelah material galian C terbawa arus sungai Pandiampang. 

Padahal, sungai tersebut menjadi sumber air bagi masyarakat yang berada di Desa Siantar Tongatonga I, Kecamatan Siantar Narumonda, Kabupaten Toba. 

Seorang warga sekitar Johan Silitonga (42) menjelaskan pihaknya telah menggunakan air tersebut sebagai air minum dan kebutuhan rumah tangga sejak tahun 2001.

"Jadi air itu sudah kami gunakan sebagai sumber air minum dan kebutuhan rumah sejak tahun 2001, kalau enggak salah," ujar Johan Silitonga. 

Ia juga menjelaskan bahwa seluruh pengelolaan air minum yang menggunakan pipa dari sungai tersebut yang dialirkan ke wadah besar berupa bak yang ada di tengah kampung. Dan dari bak tersebut, air dialirkan ke setiap rumah warga. 

"Untuk air minumnya, itu semua bangunan pemerintah," sambungnya. 

"Dari pembicaraan sebelumnya, bahwa pengusaha akan mengganti semua kerugian atau dampak yang ditimbulkan galian C itu," sambungnya. 

Dengan melihat dampak yang diakibatkan galian C yang berada di atas sungai tersebut, ia berharap galian C tersebut ditutup.

"Kita berharap tambang itu harus ditutup," ujarnya .

"Kita sudah pernah bersama Pemkab melalui Dinas Lingkungan Hidup, tapi tak ada hasil apa-apa hingga saat ini," pungkasnya. 

(Christian)