Taput, Sumut, Fokus24.id-Kasus dugaan pidana pemilu temuan Bawaslu Tapanuli Utara di rumah kediaman Kepala Satuan Pamong Praja (Satpol PP) Rudi Sitorus berupa tumpukan paket gula, minyak dan susu diduga akan digunakan sebagai "serangan fajar" pilkada Taput 2024 makin seru saja.

Fakta itu sesuai penelusuran media, pasalnya, isteri Rudi Sitorus bernama Netta Lumbanraja  tercatat sebagai salah satu Tim Pemenangan (TS) Pasangan Calon Satika Simamora-Sarlandy Hutabarat sesuai SK yang diperoleh wartawan.

Informasi ikutnya Netta Lumbanraja dalam tim pemenangan tertuang dalam SK nomor : 009/SK -KAB/TIM-SATIKA-SARLANDY/TRT/VIII/2024 tentang penetapan struktur  kabupaten dalam pemilihan umum calon bupati  dan calon wakil bupati Kabupaten Tapanuli Utara periode 2025-2030.

Dalam SK itu, Netta Lumbanraja salah satu anggota tim pemenangan membidangi tim relawan. Wakil Ketua V bidang relawan tertuang atas nama Notames Nababan saudara kandung mantan bupati Nikson Nababan isteri calon bupati Satika Simamora.

Hingga berita ini, perihal kepastian atau keabsahan SK yang diperoleh, media ini belum berhasil menghubungi pihak Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tapanuli Utara.

Cari Sampingan Saat Jam Dinas

Rudi Sitorus didampingi isteri Netta Lumbanraja saat diwawancara mengakui beberapa anggota atau bawahan dipekerjakan Netta untuk mencari tambahan penghasilan walaupun saat jam dinas.

"Benar itu bisnis istriku. Anggota membantu untuk menambahi uang masuknya.  Kalau sedang tidak ada tugas, tidak salah menambah penghasilan dari yang halal," terang Rudi Sitorus pada Jumat 27 September 2024.

Sementara Gomgom Tampubolon, pegawai negeri sipil bawahan Rudi Sitorus saat ini menjabat Kepala Bidang Penegakan Perda Satuan Pamong Praja (Satpol PP) Tapanuli Utara kepada wartawan mengaku bekerja adalah atas perintah atasan.

Gomgom terkesan tidak merasa bersalah saat disinggung mengapa bekerja sampingan saat jam dinas padahal mereka sosok penegak disiplin PNS.

"Atas perintah atasan agar kami mengerjakan ini. Mengepak sembako jualan isteri pimpinan,' kata Gomgom.

Diwartakan sebelumnya sebuah truk Canter Colt Diesel BB 8667 EC berisi paket gula, minyak dan susu diduga akan digunakan sebagai "serangan fajar" pilkada Taput 2024.

Selain dalam truk, ribuan paket berbungkus plastik warna merah  ada dalam satu ruangan  kediaman Rudi Sitorus, Kepala Satpol PP Taput di jalan Mayjen Samosir Sipoholon.

Adapun kasus dugaan tindak pidana pemilu itu sekarang sudah ditangani pihak Panitia Pengawas Pemilih Kecamatan (Panwascam) Sipoholon.

Pantauan awak media, truk tersebut sedang berisi ribuan paket. Tiap paket berisi 1 kilogram gula pasir, 1 kemasan minyak goreng dan 1 kaleng susu cair merek tiga sapi.

Ketua Panwascam Sipoholon Robet Sihombing membenarkan kalau pihaknya sedang menangani persoalan tersebut.

Dia juga mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu pemilik rumah untuk dimintai keterangan.

"Benar kita sedang menangani persoalan truk berisi paket, terkait hasilnya, kami masih menunggu pemilik rumah yang sedang berada di Kecamatan lain," ujarnya.

Dia juga menjelaskan penangan persoalan itu sebagai tindak lanjut laporan warga ke Bawaslu Kabupaten.

"Terkait apakah ada temuan pelanggaran pemilu, ini yang masih kita telusuri," ujarnya seraya menyebut kalau pihaknya sengaja kelokasi untuk memastikan.

Terpisah, Rudi Sitorus Kasat Pol PP Taput kepada sejumlah wartawan membantah kalau paket itu diperuntukkan untuk "serangan fajar' pilkada.

Dia menyebut kalau bingkisan berisi gula, minyak dan susu itu adalah bisnis keluarganya.

"Itu bisnis istri saya," ujar Rudi Sitorus di kediaman pada Jumat, 27 September 2024.

Sementara warga sekitar mencurigai pernyataan Rudi Sitorus tersebut.

Dimana menurut mereka, selama ini keluarga tersebut tidak pernah terlibat bisnis apapun.

"Kami baru tahu, Kalau istri Kasatpol PP itu berbisnis Susu, Gula dan Minyak goreng. Baru lah mau pemilihan Bupati ini bisnis itu kami ketahui," ujar sejumlah warga sekitar.

Informasi lain diperoleh media ini dari sumber terpercaya, bahwa aksi ini sudah berlangsung sejak selasa target 1000 per hari.

"Sekira 30 orang ada wanita dan pria menuju rumahnya (Rudi Sitorus) untuk membungkus sembako, diangkut semua 
dan saudara Gomgom Tampubolon selaku Korlap yang mengajari apa isi dan ketentuan sembako," terang seorang pegawai di Pemkab Tapanuli Utara.

(Patar Lumban Gaol)