Medan, Sumut, Fokus24.id-Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan acara Pendidikan Politik bagi Masyarakat di 4 Kabupaten Kota di Sumatera Utara, Minggu (20/10/2024) di Aula Vila Jeqita, Medan.

Ke 4 Kabupaten Kota itu adalah Kabupaten Karo, Kota Tanjung Balai, Simalungun dan Kota Medan. Kegiatan ini bertujuan mengajak masyarakat dalam memperkuat demokrasi dan meningkatkan pemahaman mengenai hak dan kewajiban sebagai warga negara.

Program dan kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sumatera Utara yang di pimpin Ir Ardan Noor, mendapat sambutan dan dukungan masyarakat. 

Itu terlihat dari ratusan peserta hadir dalam kegiatan yang dipandu dan dibuka oleh Kepala Badan Kesbangpol Provsu diwakili oleh Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Prama Jhon Sembiring.

Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Kesbangpol Provsu Prama Jhon Sembiring, mengatakan acara tersebut l bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) yang akan di gelar pada bulan November 2024 mendatang,

“Agar rakyat dapat melek dan ikut berpartisipasi aktif serta menjadi pemilih cerdas.” Kata Jhon Sembiring.

Hadir sejumlah narasumber dan pembicara dari akademisi Universitas Sumatera Utara dan Universitas Negeri Medan yakni Roy Fachraby Ginting dan Dr Bakhrul Khair Amal.

Dr Bakhrul Khair Amal yang menjadi pemateri menekankan pentingnya peran masyarakat dalam Pilkada. Menurutnya, Pilkada merupakan proses demokrasi yang esensial dalam memilih pemimpin daerah yang representatif.

“Partisipasi masyarakat sangat vital untuk menciptakan demokrasi yang sehat. Masyarakat harus terlibat aktif dalam menentukan pemimpin daerah mereka,” ujarnya.

Bakhrul menjelaskan ada tiga strategi utama meningkatkan kesadaran masyarakat dalam Pilkada, yakni kampanye dan edukasi pemilih.

Dengan kampanye yang tepat, masyarakat bisa lebih memahami pentingnya peran mereka dan bagaimana cara memilih calon yang sesuai dengan harapan.

Bakhrul juga menyinggung tentang pentingnya pemanfaatan media sosial sebagai alat yang efektif untuk menyebarkan informasi mengenai Pilkada. 

Media sosial dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat, termasuk kalangan muda yang cenderung aktif di platform digital.

Selanjutnya, Bakhrul mengingatkan pentingnya sosialisasi melalui tokoh masyarakat dan pemuka agama yang dinilai memiliki pengaruh besar dalam menggerakkan warga untuk berpartisipasi.

Selain tantangan seperti rendahnya kesadaran politik dan kekecewaan terhadap sistem politik yang ada, Dr. Bakhrul juga menyoroti kurangnya akses informasi dan edukasi politik yang menyebabkan apatisme di masyarakat.

“Di daerah terpencil, akses informasi mengenai Pilkada, calon pemimpin, dan program yang ditawarkan sering kali terbatas. Ini menjadi tantangan besar yang harus diatasi,” katanya.

Sedangkan Roy Fachraby Ginting selaku dosen Universitas Sumatera Utara, dalam paparannya menyampaikan tiga langkah penting dalam mengedukasi pemilih dengan meningkatkan kesadaran politik melalui kampanye yang memberikan informasi tentang hak dan kewajiban masyarakat sebagai pemilih.

Roy Fachraby juga mengungatkan pentingnya memperkenalkan calon kepala dan wakil kepala daerah tentang program program yang mereka tawarkan kepada masyarakat serta  mendorong partisipasi aktif pemilih, mulai dari memilih hingga mengawasi jalannya proses Pilkada.

Roy Fachraby mengingatkan tentang pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam Pilkada yang membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, Komisi Pemilihan Umum (KPU), tokoh masyarakat, dan masyarakat sipil.

“Jika semua pihak dapat bekerja sama, kita bisa menciptakan Pilkada yang sehat dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar representatif,” ujar Roy Fachraby Ginting di akhir paparannya.

Kegiatan pendidikan politik ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran mereka dalam demokrasi, sekaligus mendorong partisipasi aktif dalam Pilkada, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili aspirasi masyarakat.

(Faisal)