Mengeringnya Anak Sungai di Parmonangan Karena Eukaliptus
Taput, Sumut, Fokus24.id-Beberapa anak sungai mengalami penurunan debit air ada dugaan dipicu akibat penanaman pohon eukaliptus yang sangat dekat dengan aliran sungai.
Masyarakat Kecamatan Parmonangan mulai mengeluhkan adanya penurunan debit air tanah yang signifikan dan sangat mempengaruhi sumber air minum kebutuhan keluarga di daerah itu.
S Manalu warga setempat kepada wartawan menyampaikan, sejumlah anak sungai di daerah itupun sudah mulai mengering. Ia menduga, hal itu karena pergantian jenis tanaman dari hutan alami menjadi tanaman eukaliptus.
"Kalau dibawah tahun 1990an, di kiri kanan jalan mulai dari Desa Aek raja sampai Desa Manalu Parmonangan selalu terlihat ada air membasahi dinding gunung. Bahkan ada titik tertentu dimana terdapat aliran air cukup besar yang masuk ke anak sungai " sebut Manalu, Kamis (30/11/2023).
Ia juga menambahkan akibat penanaman pohon eukaliptus dipinggir anak sungai oleh perusahaan PT TPL telah mempengaruhi debit air sungai dan juga air sungai tanah perak tidak bisa lagi di konsumsi warga sekitar.
"Seharusnya pinggiran sungai itu jangan lagi ditanami eukaliptus. Sebaiknya ditanam pohon yang dapat menyuplai air ke sungai, dulu kami menggunakan air sungai tanah perak sebagai kebutuhan rumah tangga,"sebutnya
Tarutung dan Adiankoting
Selain menguasai dengan perjanjian puluhan ribu hektar lahan masyarakat di Kecamatan Parmonangan, PT TPL juga sudah menguasai dalam perjanjian ribuan hektar lahan tanah adat di kawasan Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Adiankoting.
Informasi yang diperoleh, lahan yang selama ratusan tahun memberi sumber kehidupan bagi masyarakat setempat, berubah menjadi hutan eukaliptus.
"Tidak tertutup kemungkinan sumber air tanah di kedua Kecamatan ini termasuk sumber Air Minum di Dusun Sitakka Kecamatan Tarutung akan mengalami penurunan debit air,"sebut salah seorang warga Tarutung marga Lumbantobing.
Dirinya berharap pihak Dinas Lingkungan Hidup Tapanuli Utara turun ke lokasi penanaman eukaliptus di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara untuk membuat kajian dari dampak penanaman pohon eukaliptus yang sangat dekat pinggir sungai.
"Kami berharap Dinas Lingdup Taput supaya turun ke lokasi penanaman eukaliptus supaya membuat kajian dampak dari penanaman eukaliptus itu,
dan Dinas Lingkungan hidup untuk menghentikan perusahaan TPL menanami pohon eukaliptus pinggiran sungai, karena berdampak terhadap berkurangnya debit air sungai," harapnya.
(Aman Siregar)