Simalungun, Fokus24.id-Pemerintah Kabupaten Simalungun serius dalam percepatan penurunan stunting melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Untuk mempercepat, BKKB membentuk 2088 pendamping keluarga dalam percepatan penurunan stunting yang tersebar di nagori/desa se-Kabupaten Simalungun.

Kepala BKKBN melalui Kabid Osnidar saat dikonfirmasi, Rabu (16/12/2021) sekira pukul 10.00 wib, mengatakan sebanyak 696 tim yang dibentuk terdiri dari unsur kesehatan, PKK dan Kader KB.

 Sehingga totalnya mencapai 2088 Pendamping Keluarga dalam Percepatan Penurunan Stunting.
Dikatakan Osnidar, Pendamping Keluarga yang akan dikukuhkan tersebut memiliki fungsi untuk mendampingi keluarga yang berisiko mengalami stunting, ibu hamil, ibu melahirkan dan calon pengantin. 

“Tim pendamping keluarga dapat melakukan kerja kolaboratif dengan mengutamakan pencegahan stunting kepada calon pengantin, melakukan pendampingan kepada ibu hamil, pendampingan kepada ibu pasca persalinan atau ibu yang menyusui dan pendampingan kepada bayi baru lahir hingga usia dua tahun,” sebut Osnidar.

Dengan demikian dikatakan Osnidar, dengan terbentuknya Pendamping Keluarga tersebut diharapkan stunting di Kabupaten Simalungun dapat dicegah dan ditangani dengan cepat dan tepat. 

Lanjut Osnidar, saat ini di Kabupaten Simalungun jumlah anak stunting mencapai 30% dan diharapkan pada tahun 2024 turun menjadi 14% dan pada tahun 2026 bisa menjadi 0%. (Rel)