Simalungun, Sumut, Fokus24.id-Hanya karena tidak bisa menahan emosi, oknum guru SD Negeri 095178 Bahbirong Ulu, YT tega melempar sebuah ember cat kepada muridnya yang duduk di bangku kelas V, GSS (12).

"Keji kali. Tegah bapak itu (wali kelas-red) lemparkan ember ke anak saya," kesal ayah dari GSS, Andi Sinaga kepada wartawan, Selasa (21/06/2022) sekira jam 12.01 WIB.

Akibatnya, lengan tangan kanan dan wajah GSS yang juga diajak duel oleh, YT sebagai Wali Kelas V tersebut membiru.

"Ember cat yang dilempar berkapasitas 5 Kg," terang Andi Sinaga.

Peristiwa yang tak patut untuk ditiru dan dicontoh tersebut terjadi ketika memasuki tahap pause belajar (istirahat), Senin (20/06/22) sekira jam 11.00 WIB.

"Sudah kena strap, kena lempar pula lagi. Dulu gitu juga, kepala anak saya di tokok. Kalau lawan anak saya tidak diapain, artinya itu sudah sepihak," kata Andi Sinaga.

Sebelumnya, GSS bertengkar dengan seorang kakak kelasnya dan diketahui, YT.

Kemudian, setelah melerai, YT melemparkan ember kepada GSS. "Ember dilempar ke wajah sama tangan ku," ucap GSS yang sempat demam.

Setelah pulang sekolah dan sesampainya di rumah, GSS melaporkan kepada orang tuanya.

Selanjutnya, Andi Sinaga langsung menemui YT untuk mempertanyakan tindakan yang dilakukan terhadap, GSS.

"Dengan entengnya dia bilang anak saya bandal kali. Jika anak saya berbuat kesalahan, wajar guru memberikan teguran terlebih dahulu atau hukuman berupa strap. Bukan melempar ember dan mengajak duel muridnya," papar Andi Sinaga.

Sementara, YT ketika dikonfirmasi melalui seluler, Selasa (21/06/2022) sekitar jam 15.00 WIB mengaku salah.

"Iya, saya akui salah. Tapi dari semalam sudah saya telepon orang tuanya, belum diangkat-angkat juga. Intinya saya mau bertanggung jawab," ucap YT.

Terpisah, Kordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Sidamanik, Herlince Purba ketika dikonfirmasi melalui seluler, Selasa (21/06/2022) sekira jam 16.14 WIB menyampaikan, telah mempertanyakan langsung kepada YT.

"Tadi sudah saya tanya langsung yang bersangkutan. Diakuinya salah dan khilaf karena emosi. Sudah perintahkan supaya ditemuinya orang tua dari si murid," jelas Herlince.