Simalungun, Fokus24.id-Baru sebulan dilantik Bupati Simalungun, dua pejabat di Kabupaten Simalungun berstatus suami istri kinerjanya mendapat sorotan dari masyarakat.

Kedua pejabat itu adalah, Kepala BPBD Simalungun Ramadhan Damanik dan Kapus Simpang Bah Jambi Saswati. 

Adapun sorotan untuk Kepala BPBD Simalungun yaitu tentang surat keputusan Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga Nomor : 188/45/31/2022 meskipun telah ditandatangani, namun hingga saat ini Ramadhan belum menjalankan.

Padahal, keputusan Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga tersebut telah diparaf Sekretaris Daerah, Esron Sinaga dan Wakil Bupati H Zonny Waldi, dengan tembusan, Kejari Simalungun dan Kapolres Simalungun.

Diketahui, keputusan Bupati Simalungun tersebut tentang penetapan tim investigasi atas kegiatan yang dikelola BPBD Simalungun pada tahun anggaran 2021 dan belum dibayarkan.

"Kegiatannya seperti longsor di belakang kantor Dinas Pemberdayaan Maujana dan Pemerintah Nagori (PMPN). Itu saya yang mengerjakan dan sudah selesai, tapi belum dibayar," jelas Binsar seraya menyebut perusahaan yang digunakan PT Batu Ara Mulia.

Selain itu, pembangunan ratusan MCK (Mandi Cuci Kakus) di setiap SD (Sekolah Dasar) SMP (Sekolah Menengah Pertama) yang dikerjakan para rekanan (pihak ketiga) dan telah selesai dikerjakan. 

"Keputusan Bupati itu termasuk juga mengenai MCK. Jadi, kalau secara pribadi, siap untuk diperiksa kegiatan dari BPBD Simalungun yang saya kerjakan itu. Karena memang tidak ada masalah," papar Binsar.

Sorotan Untuk Kepala UPTD Puskesmas (Kapus) Simpang Bah Jambi

Sementara, adapun sorotan yang ditujukan masyarkat kepada Kepala UPTD Puskesmas (Kapus) Simpang Bah Jambi, Kecamatan Gunung Malela terkait keberangkatannya ke Padang Sumatera Barat sepekan lalu, atau Jumat (25/02/2022).

Ternyata, kepergian dr Saswati, selaku Kepala UPTD  Puskesmas (Kapus) Simpang Bah Jambi Kecamatan Gunung Malela semakin jelas terbukti setelah pernyataannya viral di sosial media, dan ia membenarkan kepergiannya ke Padang Sumatera Barat,

"Dia sendiri mengungkap kebohongannya. Dia pikir dengan pernyataannya di media sosial masyarakat tidak menilai. Tidak perlu dia membela diri. Kalau memang ke Padang jawab saja bagus, tidak mesti mengelak." Ujar Iman(67) salah satu warga di Kecamatan Gunung Malela, Selasa (01/03/2022) pagi.

Senada, warga tetap mendesak Bupati Simalungun agar Kapus Simpang Bah Jambi segera diganti karena dinilai berbohong,

"Pak Bupati, tolong diganti Kapus Simpang Bah Jambi. Kami menilai kurang beratitude, kepada diri sendiri saja berbohong, apalagi sama masyarakat. Katanya melayat rupanya ke Padang." Ucap Manik (60).

Sambung Manik, ia berharap agar kedepannya, semoga Bupati Simalungun tidak lagi melantik sosok pejabat seperti Kapus Simpang Bah Jambi,

"Semoga Bupati Simalungun berpikir bijak jika ingin melantik pejabat. Jangan asal pilih. Apapun alasan dia untuk membela diri, intinya Kapus meninggalkan kedinasan." Imbuhnya.

Lanjutnya, apalagi Puskesmas Simpang Bah Jambi salah satu Pukesmas aktif 24 Jam, sesuai aturan, Kapus tidak diperbolehkan pergi meninggalkan dinas,

"Puskesmas Simpang Bah Jambi semi rumah sakit artinya kriteria puskesmas itu 24 jam aktif. Sesuai aturan, kapus tidak diperbolehkan meninggalkan dinas." Tegas pria berambut Gobel itu kepada Fokus24.id.

Sebelumnya diberitakan, baru 21 hari menjabat sebagai Kepala Puskesmas (Kapus) Simpang Bah Jambi Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, Saswati buat ulah dan berbohong, tokoh masyarakat setempat pun angkat bicara,

"Saya sangat menyesalkan sikap Kepala Puskesmas. Baru 21 hari menjabat Kapus, sudah berbohong. Padahal kami masyarakat ingin menanyakan soal dana BPJS, dia bilang melayat, nyatanya di Padang. Mengapa mesti berbohong sama masyarakat." Ujar Iman (69) selaku tokoh Masyarakat Kecamatan Gunung Malela, Jumat (25/02/2022).

Tokoh masyarakat ini menilai Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga salah dalam memilih pejabat yang berkualitas,

"Kalau ada terjadi sesuatu dengan kesehatan masyarakat, kemanalah kami mengadu. Dengan begini, kami sangat menyesalkan Bupati melantik orang yang salah." Imbuhnya.

Terpisah, terkait pernyataan Kapus bahwa ia melayat ke rumah salah seorang bawahannya, seorang wanita mengaku sebagai pegawai di Puskesmas tersebut tidak membenarkan kehadiran Saswati,

"Gak kulihat dia bang. Tapi ke Padang, semalam pagi berangkat." Jawab wanita bertubuh langsing itu kepada Fokus24.id.

Sebelumnya ketika dikonfirmasi terkait kepergiannya ke Padang Sumatera Barat, Saswati menjawab,

"Lagi melayat pak, ada keluarga dari pusk yang meninggal pak." Jawabnya singkat, Jumat (25/02/2022) sekira jam 10.46 WIB.

(Red)