Terungkap, Pemilik Tangkahan Batu Omset Rp1 juta Perhari di Aliran Sungai Bah Bolon
Simalungun, Fokus24.id-Terungkap, Aju yang disebut sebut sebagai pemilik tangkahan batu di Aliran Sungai Bah Bolon ternyata seorang Pemimpin di Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun.
Hal itu ia katakan kepada Fokus24.id saat dikonfirmasi, "Ia, saya pangulu Nagori Bangun." Jawabnya.
Ditanya juga tentang pemilikan panglong di samping Pomp Bensin di Bah Jambi apakah benar miliknya, Aju menjawab, "Benar bang, punya saya. Peninggalan orangtua." Ujarnya.
Sesuai informasi dari masyarakat bahwa hasil batu dari aliran sungai bah bolon apakah benar di komersialkan di panglongnya, sebab, penghasilan dari tangkahan batu itu ia memperoleh keuntungan minimal Rp1 juta perhari.
Mirisnya, keuntungan hasil penjualannya batu tersebut diduga untuk memperkaya diri sendiri, Lantas ia pun berkata tidak berkawan laginya,
"Yang tidak berkawan laginya kita bang." Ucapnya.
Sebelumnya, di Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun ada tangkahan batu telah beroperasi selama 5 tahun.
Menurut warga sekitar, tangkahan batu itu tidak memiliki ijin dan setiap hari, sedikitnya dua truck berisi batu dilansir ke salah satu panglong di Bah Jambi,
Sisi lain, terungkap pemilik tangkahan batu tersebut bernama Aju. Selain pemilik tangkahan, Aju juga merupakan pemilik panglong dimana batu tersebut dikomersilkan,
Pantauan dilokasi panglong, terlihat batu diduga berasal dari aliran sungai bah bolon tertumpuk rapi bersama material lainnya.
Ketika Aju dikonfirmasi terkait tangkahan batu apakah benar miliknya, pia bertubuh gelap berhidung mancung itu membenarkan, "Ia bang. Tangkahan kita itu." Jawabnya.
Disinggung bagaiamana ijin tangkahan tersebut, Aju mengatakan bahwa dirinya masih mengurus,
"Belum ada masih dalam perbaikan bang. Sudah lama gak berjalan. Nantilah kalau sudah selesai kita minta surat rekomendasi dari dinas perizinan kabupaten Simalungun baru kita urus surat ijinnya ke pusat bang. Memang begitu cara ngurus ijinnya." Kata Aju.
(Bahtiar Damanik)