Simalungun, Sumut, Fokus24.id-Sebagian besar tipe karakter pengkritik calon bupati (Cabup) Radiapoh Hasiholan Sinaga (RHS) no urut 1 terungkap. 

Selain tipe karakter, ternyata para pengkritik itu tidak terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kabupaten Simalungun,

"Tidak usah disebutkan namanya. Tapi bisa kita lihat dalam akun sosial media, tipe karakter mereka mengapa mengkritik tajam RHS. Parahnya sebagian pengkritik tidak terdaftar sebagai pemilih tetap atau DPT Simalungun." cetus pria mengaku warga Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Jumat (04/10/2024).

Namun, sambungnya, ternyata para pengkritik itu bagian penikmat pembangunan yang dihasilkan Radiapoh Hasiholan Sinaga selama menjabat Bupati Simalungun kurang lebih 2.8 tahun,

“Sekarang jalan sudah banyak yang diperbaiki. Para pengkritik itu mayoritas pebisnis atau biasa disebut pemborong di kabupaten simalungun. Bisakah mereka sampai di lokasi proyek dengan mudah kalau tidak karena RHS.” ungkapnya.

Parahnya, para pengkritik itu juga mendapat proyek bangunan dari Radiapoh Hasiholan Sinaga. Karena proyek tidak banyak diberikan, para pengkritik kemudian menyalahkan RHS,

"Seperti yang saya katakan tadi, tidak usah sebut nama. Tapi mereka yang mengkritik RHS karena sedikit mendapat proyek. Atau bisa dikatakan terlalu rakus sehingga mengkritik RHS tanpa dasar." ujarnya.

Sebagian lain yang mengkritik RHS bukan pebisnis ataupun pemborong, tetapi polanya hampir mirip dan orientasi para pengkritik itu dilatarbelakangi karena uang,

"Mereka menginginkan seperti pemimpin kemarin. Para pengkritik mabuk di dalam diskotik ataupun bar, pejabat datang mengantar uang lalu oyong membayari minuman dan dayang dayang." bebernya.

Tetapi, tambahnya, sebagian juga ada yang mengkritik RHS karena tidak memahami pemerintahan namun karena ikut ikutan agar terlihat lebih keren,

"Kalau tipe pengkritik begini tidak usah ditanggapi. Karena mereka bagian hore hore dan tidak mengerti tentang pemerintahan. Anggap saja angin lalu. Karena tidak berkualitas kritikannya. Buktinya tipe seperti itu jadi bahan cemoohan." Ucapnya.

Senada, diperoleh informasi sosok paling tajam mengkritik RHS melalui akun sosial media ternyata pelaku pungli yang kerap meresahkan guru honor, 

"Pengkritik itu ternyata pernah melakukan pungli terhadap ribuan tenaga honor guru. Mereka melakukan pungli setiap tahun dengan istilah uang pulsa. Hasil pungli untuk berfoya foya masa itu." kata seorang pria lain tidak mau menyebut nama mengaku warga Kecamatan Pematang Raya.

Semasa Radiapoh Hasiholan Sinaga menjabat Bupati Simalungun, para pelaku pungli tidak diberi ruang memungli. Kini, para pengkritik yang sering menyerang RHS melalui sosial media beralih ke calon lain,

"Begitulah faktanya setelah kita telusuri. Karena tidak diberi ruang, kini dia berlabuh ke calon lain. Kemungkinan disana dia bisa berkolaborasi bersama para pengkritik RHS yang menginginkan Kabupaten Simalungun kembali ke masa pemimpin lama." jelasnya.

Terkait para pengkritik yang gemar mengkritik RHS dinilai tidak seimbang dengan fakta, Calon Bupati(cabup) Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga no urur 1 tidak berhasil dikonfirmasi di kantor center pemenangan RHS-Azi.