Sianțar, Sumut, Fokus24.id-Dikabarkan lima Intel Kejaksaan Negeri Pematangsiantar mendatangi dan akan menggeledah Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar, Selasa (06/08/2024) pagi.

Informasi dihimpun, kedatangan lima Intelijen Kejaksaan yang dipimpin Lamhot Siburian selaku Kasubsi Intelijen Kejaksaan Negeri Pematangsiantar terkait perpanjangan SK, diduga 378 P3K dipungut biaya,

"Tentang pelantikan dan penyerahan SK 378 P3K kemarin bang. Diduga Mereka dipungut biaya. Makanya mereka datang kemari. Sepertinya akan menggeledah." ungkap seorang pria bertubuh tegap tidak mau namanya dicantumkan di sekitaran kantor BKD Kota Pematangsiantar, Selasa (06/08/2024) pagi.

Ditanya, apakah kelima tim Intel Kejari telah melakukan dan bagaimana tanggapan pimpinan BKD, pria bertubuh tegap itu mengatakan kelimanya masih berbincang dengan Kabid,

"Pak Kaban tidak ada. Mereka masih berbincang dengan Kabid Raymond." jawabnya.

Sementara, Lamhot Siburian, usai keluar dari gedung BKD langsung menemui sejumlah wartawan yang menunggu di luar gedung.

Lamhot mengatakan, pihaknya melakukan wawancara terhadap Raymond Sianipar selaku Kabid mutasi BKD,

"Kami barusan melakukan wawancara terhadap bapak Raymond Sianipar," kata Lamhot.

Saat awak media menanyakan mengapa tidak pimpinan BKD yang diwawancarai, Lamhot berdalih karena pimpinan BKD tidak berada di kantor.

"Kebetulan pimpinan BKD nya tidak berada di kantor," sambung Lamhot.

Kepala BKD sedang diluar kota.
"Kebetulan Kepala BKD gak ada di kantor," kata Lamhot lagi.

Dikatakannya, mereka akan melakukan koordinasi terhadap Kasi Intel Kejari selaku pimpinannya.

"Hari ini kan bapak kasi intel tidak ikut. Untuk langkah selanjutnya, kami berkordinasi terlebih dahulu dengan pimpinan," tandas Lamhot.

Terpisah, Raymond Sianipar ketika dikonfirmasi awak media melalui WhatsApp seluler terkait kedatangan Intel Kejari mengatakan dalam rangka menanyakan persyaratan assessment.

"Menanyakan syarat assessment yang kemarin bang," kata Raymond.

Selanjutnya, Awak media mencecar poin poin yang disampaikan jajaran Intel terhadap Kabid tersebut.

"Assessment tahun 2024 kemarin, berapa orang. Lima. Gitu aja bang. Sesuai dengan jabatan apa aja yang diumumkan tahapan tahapan assessment kemarin. Ya itu aja yang ditanya mereka bang," Sebut Raymond.

Awak media menanyakan bagaimana jawaban yang disampaikan Kabid,

"Jawabannya fleksibel lah bang sesuai pertanyaan yang diajukan mereka," katanya dengan penuh hati hati.

Saat ditanya terkait tanggapan Intel Kejari atas keberadaan kepala BKD yang tidak berada di kantor, Raymond mengaku tidak ada masalah.

"Tidak ada masalah saya yang menjawab pertanyaan mereka, karena yang ditanya cuma soal assessment dan ketepatan saya yang bagian itu," katanya lagi.

Sambungnya, "mereka kan Ingin mengetahui terkait adanya kebenaran assessment itu," tandas Raymond.

Melalui sambungan aplikasi Wahtsapp, Kaban BKD Kota Pematangsiantar Timbul Hamonangan Simanjuntak bantah kedatangan lima Intel Kejari terkait pungutan,

"Biaya apa? Tidak ada pungutan biaya dalam urusan P3K. Fitnah dari mana itu." tulisnya menjawab, Selasa (06/08/2024) sekira jam 16.10 WIB.

Ditanya maksud kedatangan tim Intel Kejari Pematangsiantar, Timbul mengatakan yang menerima APH tersebut Kabid Mutasi,

"Tadi yang terima Kabid Mutasi. Saya lagi Rakorwil Tapera di Tangerang." jawabnya.

Kembali ditanya, apa tujuan kedatangan tim Intel kejaksaan sebab pertanyaan awal tidak berbalas sehingga timbul tanda tanya jika kantornya telah digeledah, Timbul akhirnya menjawab terkait pelaksanaan assessment,

"Kedatangan tim dari kejaksaan tadi, yang saya tau, mereka ingin mendapatkan informasi tentang pelaksanaan assessment, dan bukan penggeledahan." Tulisnya sembari menyebutkan jumlah P3K yang menerima SK baru baru ini sebanyak 368.

(RI)