Simalungun, Sumut, Fokus24.id-Pembangunan sarana air minum di Desa Bangun Pane, Kecamatan Dolog Masagal, dengan anggaran Rp400.000.000, yang dikerjakan oleh pokmas parsadaanta tidak difungsikan,

“Pembangunan sarana air minum di desa bangun Pane hanya 1 bulan dinikmati masyarakat dan sampai sekarang air belum berfungsi. Kalau anggarannya tahun 2023 tapi sampai saat ini air belum mengalir.” ungkap Rayaaman Purba, Rabu (19/06/2024) sekira jam 11.30 WIB.

Parahnya, lanjutnya, saat pembangunan dilaksanakan, masyarakat juga dikutip Rp86 ribu rupiah per keluarga dengan alasan anggaran tidak mencukupi,

"Alasan pengurus anggarannya tidak mencukupi," cetusnya.

Senada, pembangunan sarana air minum yang bersumber dari APBN dan kontribusi masyarakat ini hingga kini tak kunjung berfungsi,

"Seharusnya pembangunan sarana air minum ini selesai pada bulan Desember Tahun 2023, tapi sampai saat ini air tidak mengalir," ucap pria lain membenarkan.

Kedepannya, dinas terkait diminta agar lebih ketat mengawasi pembangunan sarana air minum di Kabupaten Simalungun,

“Jangan seperti di Nagori kami. Karena kurangnya pengawasan dari instansi terkait jadi seperti ini. Padahal anggaran yang dikucurkan sangat besar,” sebutnya.

Pria bertubuh tegap ini juga meminta agar APH mengusut penggunaan anggaran dan pungli yang dilakukan pokmas kepada masyarakat,

"Kami minta APH mengusut anggaran karena diduga terindikasi korupsi. APH juga harus memanggil pokmas yang melakukan pungli." pungkasnya.

Hingga berita ini terpublikasi, Kadis PUTR Simalungun Hotbinson tidak berhasil dikonfirmasi di sekitaran ruangan kerjanya,

“Bapak sedang di lapangan meninjau proyek.” jawab seorang pria berpakaian dinas ASN.

 (Jun)