Simalungun, Fokus24.id

Proyek pembangunan Perkerasan Rabat Beton yang sumber dananya dari Dana Desa APBN Tahun 2021 dinilai ditutup tutupi Pangulu selaku penanggung jawab anggaran.

Hal ini terjadi di Nagori Marihat Bukit, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun. Syahrul Ginting, hingga berita ini terpublikasi tidak berhasil dikonfirmasi.

Anehnya, Syahrul begitu melihat wartawan, ia pun langsung pergi meninggalkan lokasi proyek,

"Pangulu yang mengetahui kedatangan abang dilokasi pembangunan perkerasan Rabat Beton langsung "Kabur" dan tidak berada dilokasi." Kata warga sekitar mengaku kepada Fokus24.id

Salah seorang aparat Nagori, Ali Nasution saat itu berada dilokasi mengelak dan mengaku kalau dirinya hanya warga biasa.

Berulang ulang ditanya, apakah benarkah dirinya aparat Nagori, akhirnya dia mengaku kalau Ali Nasution adalah benar aparat Nagori bidang Pemerintahan.

Disinggung tentang pembangunan rabat beton, dia mengatakan tidak mengetahui tentang bangunan tersebut.

Ditanya keberadaan Pangulu dan TPK, dia bungkam dan langsung Kabur meninggalkan fokus24.id dilokasi proyek tersebut.

Proyek Rabat Beton Diduga Sarat Korupsi

Sementara itu salah satu warga sekitar mengaku bernama Domu Hutabarat ketepatan berada di lokasi kegiatan mengatakan kalau Pangulu Syahrul Ginting sering tidak berada dilokasi setiap ada kegiatan Dana Desa.

Dia juga heran, kenapa sikap Pangulu begitu, padahal pembangunan ini jelas menggunakan uang rakyat dan seharusnya dia transparan dalam hal penggunaan anggaran ini,"cetus Domu.

Dia juga menduga kalau bangunan yang sedang dikerjakan ini sarat korupsi dan meraup keuntungan bagi Pangulu. 

"Selaku warga, saya meminta agar Inspektorat kab Simalungun untuk memeriksa bangunan yang diduga ada aroma kurupsinya," tegas Domu kepada Fokus 24 id,Senin (6/12/2021).

Sementara itu salah satu pekerja yang dikonfirmasi memilih bungkam dan tidak mau berkomentar. Dia mengatakan hanya pekerja dan diajak oleh temannya,

"Saya sudah seminggu bekerja bang dan menerima upah seratus ribu perhari. Saat ditanya apa diberikan Pangulu sarapan atau makan siang dia mengatakan tidak ada," ungkap pria mengaku sebagai pekerja kepada Fokus24.id

(Hasudungan P)