Simalungun, Fokus24.id-Baru siap dikerjakan beberapa bulan yang lewat, proyek pembangunan irigasi berbiaya Rp 6,5 Miliar di Nagori Sigodang Barat, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun yang bersumber dari APBD Simalungun Tahun 2021 sudah retak.

Salah seorang warga P Purba mengatakan bahwa pembangunan irigasi yang berbiaya Rp 6,5 Miliar sudah retak retak.

"Masih hitungan bulan, proyek irigasi sudah mengalami keretakan, kita berharap dinas terkait agar turun ke lokasi,"Kata P Purba, Rabu (16/03/2022).

Purba pun menilai hasil pekerjaan asal jadi dan kondisi dinding serta lantai jaringan irigasi tersebut sudah retak. Irigasi tersebut dibangunkan tujuannya untuk mengairi ratusan hektar persawahan.

“Namun pada kenyataannya pembangunan irigasi tersebut diduga tidak sesuai dengan RAP,” 

Hasil pekerjaan jaringan irigasi tersebut pun dinilai sangat mubazir dan dianggap pemborosan anggaran. Apalagi kondisinya sudah retak retak dan ketahanan bangunan irigasi tersebut tidak akan tahan lama.

“Melihat kondisi irigasi itu, kita meminta supaya penegak hukum memberikan perhatiannya atas kondisi jaringan irigasi yang baru selesai dikerjakan di kampung kami ini. Jaringan irigasi yang baru selesai dikerjakan pada bulan yang lalu ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan,” ujarnya.

A Sinaga (43), warga tani lain yang ditemui di dusun tersebut meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar turun ke lokasi proyek tersebut.

“Agar proyek asal jadi ini dijadikan sampel pihak BPK RI sebab kwalitas sangat kami ragukan, terbukti sudah retak dan dari awal pekerjaan pun papan proyek tidak dipampang di lokasi,” ungkapnya. 

(Gir)