Bali, Fokus24.id-Acara keagamaan umat Hindu Brata Catur Penyepian pada hari raya Nyepi tahun saka 1944, berjalan secara kyusuk dan hikmad.

Acara tersebut, personil Polsek Benoa melakukan patroli bersama Jaga Baya Banjar Sanggaran Kelurahan Pedungan Denpasar Selatan di seluruh wilayah pelabuhan Benoa.

Dalam pelaksanaan kegiatan Brata Catur Penyepian, ada beberapa pesan  disampaikan kepada seluruh masarakyat untuk dilaksanakan, agar kegiatan keagamaan ini berjalan dengan baik dan penuh kesakralan yaitu, Amati Geni, Amati Karya, Amati Lalungan dan Amati Lelalungan.

Adapun arti dari pesan tersebut selama pelaksanaan penyepian agar setiap orang tidak boleh menyalakan api, beraktifitas, bepergian maupun bersenang senang.

"Untuk menjaga dan mengawal pesan penyepian tersebut personil Polsek Benoa bersinergi dengan personil jaga baya kelurahan Sanggaran melakukan penyisiran di seluruh pelabuhan Benoa untuk memastikan tidak ada warga yang berkeliaran diluar rumah atau tempat tinggal mereka." Jelas Kapolsek Benoa Kompol I Nyoman Wiranata, Kamis (03/03/2022) jam 11.30 Wita.

Sebelum kegiatan ini dilaksanakan, personil Polsek Benoa Polresta Denpasar sudah melaksanakan koordinasi terlebih dahulu dengan pihak Jaga Baya atau Pecalang Banjar Sanggaran agar sama sama melaksanakan pengawasan di pelabuhan Benoa.

'Kegiatan ini kami laksanakan disiang hari maupun malam hari nanti. Pengawasan aktifitas warga selama Brata Catur Penyepian memang domain dari pada Pecalang, namun kami dapat bersinergi melakukan patroli bersama untuk menjaga kondusifitas Kamtibmas dan kesuciaan keagamaan ini " imbuh Kapolsek.

Pihaknya berharap, selama berlangsungnya kegiatan penyepian ini, tidak ada kejadian atau gangguan yang dapat mencederai kegiatan keagamaan sesuai Tri Hita Kerana seluruh umat manusia baik untuk melaksanakannya demi keseimbangan kehidupan manusia, Alam dan Tuhan.” tandas Kapolsek Kompol Wiranata.

(Albert)