Simalungun, Sumut, Fokus24.id-Seorang pejabat Dinas Pertanian baru baru ini pingsan dan sempat dilarikan ke rumah sakit karena diperiksa penyidik Kejaksaan Negeri Simalungun.

“Inisialnya FD. Dia Pejabat Dinas Pertanian Peristiwanya tiga minggu lalu." ungkap seorang pria mengaku ASN di Pemkab Simalungun, Selasa (11/04/2023) di depan gedung Kejari Simalungun.

Pria bertubuh mungil itu mengatakan, oknum pejabat FD pingsan karena dibentak berkali kali saat pemeriksaan, "Dia dibentak bentak. Gak kuat jantungnya, pingsan lah." Terang pria bertubuh mungil itu lagi.

Bukan hanya oknum pejabat tersebut, seluruh ASN saat diperiksa juga mengalami nasib serupa,

"Kalau jumpa sama penyidik itu pasti dibentak. Kalau tak kuat, nasibnya juga serupa." ujarnya.

Ditanya siapa oknum penyidik kejaksaan yang gemar membentak pejabat saat pemeriksaan, dia hanya menyebut ciri ciri bentuk tubuh,

"Kenalnya Lae. Badannya tinggi, tegap. Kulit putih." sebutnya.

Terpisah, saat dikonfirmasi terkait oknum pejabat Dinas Pertanian disebut pernah pingsan di ruang penyidik Kejaksaan Simalungun, Kadis Pertanian Simalungun Sakban Saragih belum berhasil dikonfirmasi, Rabu (12/04/2023) siang.

“Bapak gak ada bang. Lagi pertemuan denganBupati.” jawab wanita berpakaian ASN di sekitar ruangan Kadis Pertanian.

Sebelumnya, Kejaksaan Negeri Simalungun periksa sejumlah ASN yang pernah bertugas di Dinas Pendidikan Simalungun terkait Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2020 dan 2021.

"Anggaran yang lama lama diperiksa lagi Lae. Salah satunya DAK. Bingung juga ini," ungkap oknum ASN pernah berkantor di Dinas Pendidikan Simalungun disekitar kantor Kejaksaan Negeri Simalungun, Selasa (11/04/2023) siang.

Bukan hanya dirinya, mantan Kadis Pendidikan Simalungun Elviani Sitepu dan Sekretaris Dinas Parsaulian Sinaga juga dipanggil,

"Itu mereka berdua. Baru saja mereka bergerak dari sini ke ruangan jaksa untuk diperiksa." Ujarnya.

Pemanggilan sejumlah mantan pejabat Dinas Pendidikan sebutnya, dikomandoi Kasi Pidsus Kenan Lubis,

"Kasipidsus yang memanggil kami." sebutnya bahwa dirinya sudah selesai diperiksa.

Terkait pemanggilan itu oknum ASN tersebut menyisakan tanya, mengapa anggaran bertahun tahun berlalu kembali diperiksa, sementara berkas banyak hilang karena beberapa kali pindah kantor,

"Yang menjadi masalah berkas banyak yang hilang karena sudah beberapa kali kantor berpindah. Kemana lah kami cari kalau sudah hilang." ungkapnya.

Ia juga bingung, saat diperiksa, alasan seorang jaksa mengatakan pemanggilan mereka berdasarkan adanya laporan warga masuk ke meja Kasipidsus,

"Apa mungkin ada warga yang mengetahui tentang anggaran DAK bertahun tahun selesai sehingga kami dilaporkan. Kurasa tak ada warga yang melaporkan." Imbuhnya.

Kemudian ia berkata terkait pemeriksaan dirinya bersama mantan pimpinan, oknum ASN yang tidak memakai baju dinas itu hanya bisa pasrah,

"Suka merekalah, karena penyidik. Apalagi sebentar lagi Idul Fitri, taunya kami kemana arahnya ini." Pungkasnya lalu beranjak menemui rekannya.

Sementara, Kasi Pidsus Kenan Lubis saat dikonfirmasi melalui pesan aplikasi tidak mau menjawab.