Tutup Jalan, Walikota Siantar Diprotes, Puluhan Tenda Tanpa Ijin Dibongkar
Siantar, Sumut, Fokus24.id-Puluhan tenda yang berdiri di atas trotoar lapangan Haji Adam Malik, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematang Siantar, dibongkar, Minggu (08/01/2023) sekira jam 14.00 WIB.
Informasi dihimpun, pembongkaran puluhan tenda diduga tidak memiliki ijin dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pematang Siantar (Sat Pol PP).
Pembongkaran ini karena ada protes dari masyarakat sehingga melakukan penolakan kepada Wali Kota Pematang Siantar,
"Trotoar ini fasilitas umum. Mengapa digunakan tempat berdagang. Semalam didirikan dan sore ini dibongkar. Kalau tidak ada protes kepada Wali Kota, mungkin puluhan tenda ini tidak dibongkar." Ujar Udin disekitar lokasi, Minggu (08/01/2023) sekira jam 16.00 WIB.
Terungkap, berdirinya puluhan tenda diatas trotoar lapangan Haji Adam Malik, mengatasnamakan salah satu organisasi. Nama organisasi tertulis pada tiang tenda,
"Di Tiang tenda ada tulisan milik organisasi hijau. Abang baca sendiri. Itu tulisannya." Ujar Bobi, sembari menunjuk ke salah satu tiang.
Tersiar kabar, diduga ada kutipan sebesar Rp2 juta bagi pedagang yang ingin menggunakan tenda. Adapun Jumlah tenda yang sempat berdiri sebanyak 66,
“Kabarnya begitu. Ada kutipan 2 juta untuk satu tenda. Jumla tenda 66.” Cetus Bobi.
Kepala Sat Pol PP Kota Pematang Siantar, Robert Samosir, membenarkan pembongkaran puluhan tenda karena tidak memiliki ijin keramaian, dan penggunaan fasilitas unum,
"Seharusnya, ijin keramaian tidak boleh menutup jalan. Kemudian, ijin penggunaan tempat fasilitas umum belum ada dikeluarkan Pemerintah Kota. Dan sesuai musyawarah Forkopimca, kemarin sudah kita usulkan dipindahkan." Jawab Robert, melalui sambungan Handphone seluler, Minggu (08/01/2023) sekira jam 19.35 WIB.
Robert juga mengatakan, bahwa lokasi pendirian tenda sudah dipindahkan ke stasiun Kereta Api, "Sekarang tenda berdiri di Stasiun Kereta Api. Itu tadi kita usulkan." Ucapnya.
Disinggung angka rupiah untuk kontrak satu tenda, apakah benar ada kutipan sebesar Rp2 juta, Robert menjawab, tanya kepada EO dan panitia, "Tanyakan langsung kepada EO atau panitia ya. Kita tidak tahu sampai kesitu." Pungkasnya.