Taput, Sumut, Fokus24.id-Rehabiltasi Jaringan Irigasi Desa Sitampurung Dusun Hutabagasan Kecamatan Siborong borong Kabupaten Tapanuli Utara, baru beberapa bulan selesai dikerjakan rusak dan dinding saluran pernah ambruk.

Proyek saluran irigasi tersebut merupakan anggaran tahun 2022 bersumber dari Dinas PUTR Taput menelan anggaran Rp 400 juta lebih.

Informasi dihimpun dilokasi, selain didapati kerusakan dibeberapa titik, tampak dinding saluran bergeser dan tidak menutup kemungkinan akan jebol. Akibat kerusakan itu, air merembes dari dinding yang retak.

Seorang pemilik lahan mengaku marga Sihombing, menyayangkan kualitas pekerjaan irigasi tersebut.

"Tolonglah dulu di kerjakan kembali irigasi ini, dipastikan dinding irigasi ini akan jebol kalau tidak di perbaiki," ucap marga sihombing pemilik lahan tersebut.

Senada, seorang petani enggan menyebutkan namanya juga mengaku pernah melihat saluran tersebut jebol dan hingga kini sisa material tidak diangkut sehingga lahan persawahannya tidak bisa diolah.

"Saluran irigasi ini pernah jebol saat baru selesai di kerjakan. Batu sisa saluran irigasi ini sampai sekarang tidak dibuang. Dampaknya sebagian sawahku tidak bisa kerjakan,"  ucap pria bertubuh tegap itu.

Terpisah, Erikson Tamba selaku PPK Dinas PUTR Taput, tentang rehabilitasi irigasi di Desa Sitampurung, mengatakan akan meninjau proyek tersebut.

"Ini masih tahap pemeliharaan, kalau memang pekerjaan sudah retak retak dan mengalami rembesan air, akan kita suruh rekanan membongkarnya agar kembali diperbaiki." ucap Erikson Tamba dan memastikan PPK akan turun kelokasi, Selasa (29/11/2022).

Sambungnya, "Besok kami bersama pengawas akan turun kelokasi lae, kalau memang rusak sama dengan difoto yang lae tunjukkan, kita akan suruh dibongkar. Apabila tidak dikerjakan, jaminan pemeliharaan tidak dicairkan."pungkasnya.

Murhasir Manalu selaku kordinator Lapangan LSM  ICW (Indonesiaan Corruption Watch) wilayah Tapanuli Utara, angkat bcara lalu menyikapi pekerjaan Rehabilitasi Irigasi tersebut.

"Kita sangat menyesalkan kualitas pekerjaan rehabilitasi irigasi itu, sebelumnya dinding parit semen itu sudah pernah ambruk begitu selesai di kerjakan, berarti pengerjaannya tidak sesuai dengan RAB, kita akan laporkan ke penegak hukum," tegasnya.

Lanjutnya, negara sudah menggelontorkan dana ratusan juta untuk pekerjaan irigasi tersebut. Ia meminta Aparat Penegak Hukum (APH) segera memeriksa proyek pekerjaan irigasi tersebut. 

Alasannya, irigasi tersebut dapat meningkatkan swasembada pangan sesuai dengan program Bupati Tapanuli Utara.

"Proyek ini dapat meningkatkan ketahanan pangan petani sesuai dengan visi misi Bupati Taput. karena pekerjaan asal asalan, dampaknya petani yang dirugikan."pungkasnya.


(Aman Siregar)