Tapanuli Utara, Fokus24.id-Jalan provinsi mulai dari simpang empat Hutabarat kota Tarutung menuju kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) mengalami kerusakan parah sekitar 10 kilometer lebih dan sudah bertahun tahun tak kunjung di perbaiki.

Kerusakan jalan tersebut sering menyebabkan lakalantas tunggal terutama pengguna sepeda motor.

Marga Hutabarat salah seorang warga Kelurahan Partali Toruan, Kecamatan Tarutung, Rumahnya persis di Jalan Provinsi Tarutung-Sipahutar, mengeluhkan kondisi jalan cukup parah dan berlubang.

"Pengendara motor sudah sering terjatuh dan mengalami kecelakaan akibat kondisi jalan yang hancur in."Ungkap Boru Hutabarat.

Kerusakan jalan itu juga sangat  mengganggu warga sekitar, pasalnya, apabila musim kemarau, mereka  mengeluhkan debu jalan yang sudah terkopak kapik dan tentu mengganggu kesehatan warga dan apabila musim hujan, disekitar permukiman kerap banjir seperti kubangan kerbau karena parit jalan tidak berfungsi.

Dengan itu mereka mendesak agar Pemprovsu dan Pusat segera dan secepatnya memperbaiki jalan tersebut jangan menunggu sampai memakan korban lagi.

Terpisah, Bupati Taput, Drs.Nikson Nababan  saat di konfirmasi melalui pesan WhatsApp, Selasa (7/12/2012) menjelaskan, bahwa Bupati Taput sudah berulang kali menyurati pemerintah provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) agar secepatnya jalan provinsi  tersebut secepatnya ditangani.

"Kita sudah dua tahun ini berturut turut menyurati pihak Pemprovsu  agar secepatnya jalan provinsi Tarutung -Sipahutar  di perbaiki", jelas Nikson Nababan.

Pantauan awak media, kondisi jalan provinsi Tarutung-Sipahutar sudah sangat parah, hampir tiga per empat badan jalan sudah berlubang.

Jarak lubang kelubang yang lain sangat dekat sehingga kenderaan sulit untuk mengelakkannya, sementara kedalaman lubang bervariasi sekitar 20-50 cm, sedang lebar kerusakan diameter berkisar 50-200 cm.

Apabila hujan, akan menyulitkan pengendara melintasi  jalan tersebut. Tidak menutup kemungkinan kenderaan roda dua dan roda empat akan mengalami kerusakan parah, karena pengendara tidak menguasai medan jalan. Sebab, lubang akan menjadi ranjau darat buat pengendara.

(Aman Siregar)