Taput, Sumut, Fokus24.id-Taput, Sumut,Fokus.24.id-Kabupaten Tapanuli Utara pada masa pemerintahan Hindia Belanda termasuk ke dalam keresidenan Tapanuli yang dipimpin oleh seorang Residen Bangsa Belanda yang berkedudukan di Sibolga saat itu.

Keresidenan Tapanuli dibagi menjadi 4 (empat) Afdeling (kabupaten), salah satu diantaranya Batak landen dengan ibukota Tarutung, dan 5 (lima) Onder Afdeling (wilayah) yang meliputi, Silindung Ibukotanya Tarutung, Toba (Wilayah Humbang) Ibukotanya Siborong-borong, Toba (Wilayah Silindung) Ibukotanya Balige, Samosir (Wilayah Silindung ) Ibukotanya Pangururan dan  Dairi landen (Kabupaten Dairi) Ibukotanya Sidikalang. 

Tiap-tiap Onder Afdeling mempunyai satu Distrik (kawedanan) dipimpin seorang Districkhool Fld bangsa indonesia yang disebut Demang dan membawahi beberapa Onder Distrik (Kecamatan) yang dipimpin oleh seorang Asisten Demang.

Menjelang Perang Dunia II, distrik-distrik di seluruh keresidenan Tapanuli dihapuskan, para Asisten Demang yang ada di kantor Demang tersebut ditetapkan menjadi Asisten Demang di Onder Distrik bersangkutan.

Kemudian tiap Onder Distrik membawahi beberapa negeri yang dipimpin oleh seorang Kepala Negeri yang disebut Negeri Hoofd. 

Negeri-negeri ini terdiri dari beberapa kampung, yang dipimpin seorang Kepala Kampung yang disebut Kampung Hoofd, dan juga diangkat serupa dengan  pengangkatan Negeri  Hoofd. Negeri dan Kampung  Hoofd statusnya bukan pegawai negeri, tetapi pejabat-pejabat yang berdiri sendiri di negeri/kampungnya.

Tugas utama Negeri dan Kampung Hoofd ialah memelihara keamanan dan ketertiban, memungut pajak/blasting/rodi dari penduduk Negeri/Kampung  masing-masing. 

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, sejarah perkembangan pemerintah di Kabupaten Tapanuli Utara diawali dengan terbitnya Besluit Nomor 1 dari Residen Tapanuli DR. Ferdinand Lumbantobing pada tanggal 5 Oktober 1945.

Memuat Pembentukan Daerah Tapanuli dengan pengangkatan staf pemerintahannya, juga pengangkatan Kepala-kepala Luhak diangkat Bapak. Cornelius Sihombing (Alm). Dalam catatan sejarah Tapanuli Utara, beliaulah dianggap sebagai Bupati pertama Tapanuli Utara. 

Sesuai dengan UU Drt. Nomor 7 Tahun 1956, di Daerah Provinsi dibentuk daerah otonom kabupaten. Salah satu kabupaten yang dibentuk dalam UU Drt. tersebut adalah Kabupaten Tapanuli Utara.

Mengingat begitu luasnya wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, maka untuk meningkatkan daya guna pemerintahan dan pemerataan hasil-hasil pembangunan di daerah ini. 

Maka pada tahun 1964 pertama kalinya Kabupaten Tapanuli Utara di mekarkan menjadi 2 ( dua ) Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Dairi sesuai dengan UU Nomor 15 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Dairi. 

Pada tahun 1998 untuk kedua kalinya Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan menjadi 2 (dua) kabupaten, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba Samosir, sesuai dengan UU Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal.

Kemudian pada tahun 2003, Kabupaten Tapanuli Utara untuk yang ketiga kalinya dimekarkan menjadi 2 (dua) kabupaten, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan sesuai dengan UU Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Barat, dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara. 

Sebagaimana uraian singkat sejarah perkembangan Pemerintahan Republik Indonesia di Kabupaten Tapanuli Utara yang diawali dengan terbitnya Besluit Nomor 1 dari Residen Tapanuli DR. Ferdinand Lumbantobing pada tanggal 5 Oktober 1945 yang memuat Pembentukan Daerah Tapanuli dan Pengangkatan Kepala-kepala Luhak dalam daerah Tapanuli, maka tanggal 5 Oktober ditetapkan menjadi Hari Jadi Kabupaten Tapanuli Utara sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 3 Tahun 2003. 

Setelah beberapa kali di mekarkan Kabupaten Tapanuli Utara Memiliki luas wilayah 3.800 Km2 termasuk di dalamnya luas perairan Danau Toba terdiri dari  15 (Limabelas kecamatan). 

Sebagai informasi nama-nama Bupati Kabupaten Tapanuli Utara yang pernah menjabat mulai dari Hari kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945 sampai sekarang yaitu : 
-Cornelius Sihombing. 1945-1946
-Humala Fredrick Situmorang 1946-1947
-Humala Fredrick Situmorang. 1947-1949
-F Siagian 1947-1949
- Raja Patuan Natigor Lumbantobing. 1947-1949
- P Manurung 1947-1949
- Farel Pasaribu 1950-1953
- M Purba 1956-1958
- B Manurung 1958-1958 
- Sia Marinus Simanjuntak 1958-1963 
- Elam Sibue 1963-1966 
- Drs. P. Simanjuntak 1966-1967 
- A. V. Siahaan 1967-1968 
- Mangarajda Sinaga 1968-1979 
- Drs. Salmon Sagala 1979-1984 
- Drs. Gustaf Sinaga 1984-1989 
- Lundu Panjaitan 1989-1994 
- Drs. T.M.H Sinaga 1994-1999 
- Rustam Efendy Nainggolan 1999-2004 
- Torang Lumbantobing 2004-2009 
- Torang Lumbantobing 2009-2014 
- Nikson Nababan 13 Juni 2014-2019 
- Nikson Nababan 2019- Sekarang. 

Saat ini, Nikson Nababan, M.Si, lahir 5 Oktober 1972 adalah Bupati Tapanuli Utara sejak tahun 2014. Pada periode pertama (2014 hingga 2019), ia berpasangan dengan wakilnya, Drs. Mauliate Simorangkir, M.Si. dilantik pada tanggal 13 Juni 2014 oleh Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho. 

Banyak perubahan pembangunan di kabupaten Tapanuli Utara, baik itu infrastruktur, pertanian, kesehatan dan pariwisata dalam periode pertama Nikson Nababan menjabat sebagai Bupati Tapanuli Utara. 

Untuk melanjutkan pembangunan di Tapanuli Utara, Nikson Nababan kembali mencalonkan diri sebagai Bupati Tapanuli Utara dan memang terbukti masyarakat masih menginginkan nya dan memenangkan pada Pemilihan Kepala derah untuk periode kedua. 

Nikson Nababan dilantik kembali sebagai Bupati Tapanuli Utara masa kerja 2019-2024 dan wakilnya, Sarlandy Hutabarat, S.H, dilantik pada tanggal 23 April 2019 oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi. 

Sebagai Kepala Daerah Inovatif ( KDI ) dan banyak prestasi Nikson Nababan beberapa kali menerima penghargaan  dari lintas sektor yang didapatkan selama menjabat sebagai Bupati Tapanuli Utara, seperti meraih KDI 2021, Melayani Masyarakat dengan “ Buka Akses Desa Terisolir”.

Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan kembali menerima penghargaan kepala daerah inovotif sebagai Inovasi kategori Kesehatan di mana salah satu pembangunan sudah dilakukan adalah “Pelayanan Kesehatan Prima".

Sebagaimana kita ketahui periode ke -II juga melanjutkan  "Visi pembangunan Kabupaten Tapanuli Utara adalah “Tapanuli Utara sebagai Lumbung Pangan dan Lumbung Sumber Daya Manusia yang berkualitas serta daerah wisata". 

Untuk mencapai Visi tersebut telah ditetapkan delapan misi pembangunan Kabupaten Tapanuli Utara sebagai berikut:

1 Meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani melalui perlindungan petani dan lahan pertanian berkelanjutan. 
2 Pengembangan komoditi dan produk unggulan daerah berbasis pertanian dan sumber daya lokal. 
3 Meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan. 
4 Meningkatkan kualitas dan daya saing SDM melalui pelatihan tenaga kerja, pemanfaatan Iptek dan pengembangan jiwa kewirausahaan. 
5 Meningkatkan destinasi wisata melalui pengembangan kawasan wisata alam dan budaya, rohani dan agrowisata. 
6 Meningkatkan kualitas infrastruktur yang terintegrasi dengan mengacu pada penataan ruang / wilayah, perlindungan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup. 
7 Meningkatkan kapasitas desa menuju desa mandiri. 
8 Meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan sistem e-goverment. 

Salah satu prioritas utama di masa Pemerintahan Bupati Tapanuli Utara, Bapak Drs. Nikson Nababan M.Si sejak tahun 2014 adalah pembangunan infrastruktur bidang jalan dan jembatan, sebagaimana tertuang dalam misi yaitu: Meningkatkan kualitas infrastruktur yang terintegrasi dengan mengacu pada penataan ruang, perlindungan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup. 

Pencapaian pembangunan infrastruktur yang berkualitas dengan cara peningakatan jalan lapen menjadi hotmix, pemakaian batu stone crusher, pelebaran jalan memakai alat berat excavator, peningkatan jalan kondisi tanah dengan perkerasan telford atau dengan coor beton dan juga pembangunan jalan interkoneksi desa, dimana tujuan pembangunan infrastruktur jalan ini untuk memperlancar arus lalulintas, pengangkutan orang, barang serta hasil pertanian ke perkotaan untuk mempercepat peningakatan kesejahteraan masyarakat, dan infrastruktur jalan sebagai sarana menyatukan masyarakat. 

Pembangunan dan pembukaan infrastruktur jalan interkoneksi desa dengan memerdekakan desa, dimana jika desa kuat, kota maju dan Indonesia akan kuat, tentu hal tersebut akan terwujud jika perekonomian desa meningkat dimana kehidupan didesa pada umumnya hidup dari bertani untuk itulah  Pemerintah menjamin ketersediaan  bibit bibit yang berkualitas umtuk meningkatkan produksi hasil pertanian. Dalam peningkatan kualitas pertanian Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara berusaha dan berjuang keras, saat ini tanah masyarakat yang berstatus hutan negara sudah banyak di kembalikan ke masyarakat. 

Bukan hanya disitu saja, program Pemerintah dengan menurunkan alat berat untuk membuka jalan usaha tani dan pengolahan lahan pertanian gratis masyarakat dan juga pelatihan pembuatan kompos untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia, dimana saat ini pupuk kimia sangat langkah di seluruh indonesia dan kuota pupuk yang juga di pangkas dari APBN. Pemerintah sudah beberpa kali memberikan bantuan alat mesin pertanian ( Alsintan ) seperti : Cultivator, Traktor, traktor mini, pemipil jagung dan juga alsintan lain  kepada kelompok tani yang tersebar di kecamatan Kabupaten Tapanuli Utara. Hal itu di maksud agar hasil pertanian lebih meningkat dibandingkan pengolahan pertanian dengan tenaga manusia, apabila pertanian sukses tentu masyarakat akan makmur dan sejahtera. 

Tentu untuk memperlancar pendistribusian hasil pertanian dari desa ke kota, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara secara berkesinambungan memperbaiki infrastruktur seperti :jalan penghubung, jembatan serta pembukaan jalan desa terpencil dan juga  areal pertanian masyarakat dengan demikian perekonomian desa akan mengalami peningkatan. Pemerintah menjadikan Desa sebagai pusat percepatan pembangunan dengan setiap desa memperoleh Dana Desa ( DD ) setiap tahun nya yang dapat digunakan untuk pembangunan desa masing-masing. 

Pada tahun 2020 akibat pandemi covid-19 banyak anggaran infrastruktur di refokusing untuk anggaran kesehatan dan bantuan ke masyarkat, pembangunan seakan jalan di tempat, tetapi saat waktu yang bersamaan, Pemerintah Pusat dalam menyelamatkan perekonomian daerah yang terdampak covid-19 meluncurkan program Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN ) untuk menjaga pertumbuhan ekonomi agar tetap stabil. Kabupaten Tapanuli Utara salah satu penerima Program PEN sebesar sekitar Rp. 326.670.000.000. dimana dianggarkan terbatas hanya Rp. 10 trilliun untuk tahun 2020, sedangkan peruntukan dana tersebut untuk pengembangan infrastruktur jalan, SDA dan irigasi, perbaikan jalan lingkungan, pembangunan fasilitas layanan umum, pembangunan sarana dan prasarana pendidikan serta pembangunan jalan usaha tani, pembangunan jaringan irigasi untuk meningkatkan hasil pertanian. 

Kemajuan suatu negara maupun daerah dapat terlaksana apabila didukung oleh Sumber Daya Manusia  ( SDM ) yang  unggul dan tersedia, bahkan peradaban juga tidak akan mungkin maju tanpa peningkatan kualitas sumber daya manusianya. 

Untuk menjadikan Taput sebagai lumbung SDM berkualitas. Sudah selayaknya Tapanuli Utara memiliki Universitas Negeri umum dengan secara tidak langsung sangat berpengaruh dalam peningkatan sektor perekonomian seperti parawisata, perdagangan, properti dan juga jasa pengangkutan akan semakin meningkat.Dalam analisa, penulis melihat untuk peningkatan SDM harus didukung dengan adanya universitas negeri, ini merupakan salah satu terobosan baru untu menuju kemajukan Tapanuli Raya. Kemajuan juga dapat dilihat dari tingginya perputaran ekonomi di suatu wilayah termasuk ketersediaan SDM usia produktif, kondisi di Tapanuli Raya saat ini adalah berbanding terbalik dimana saat ini, para orang tua  masih mengeksport uang kuliah untuk usia produktif ( mahasiswa ) ke luar Tapanuli dikarenakan tidak ada berdiri Universitas Negeri Umum di wilayah Tapanuli. Namun apabila universitas negeri umum sudah berdiri di Tapanuli maka hal tadi tidak akan terjadi. 

Dimana, Universitas Negeri Umum tersebut akan memberikan multiefek bagi masyarakat luas, karena dari sisi makro akan berdampak positif seiring dengan adanya demand, akan banyak terbuka lowongan kerja, akan terbuka berbagai peluang usaha bagi masyarakat di sekitar kampus termasuk peningkatan kunjungan wisatawan domestik ke Danau Toba, untuk itu disetiap kunjungan kerja Bupati Nikson Nababan yang telah menorehkan sejarah berkali- kali menerima opini WTP dari BPK RI tetap menyempatkan menanyakan perihal perkembangan usulan pendirian Universitas Negeri yang dipusatkan di Tapanuli Utara.

Sejak diusulkan pada bulan Januari 2021, rencana pendirian Universitas Negeri Tapanuli Raya ( UNTARA ) pada prinsipnya sudah mendapa dukungan dan persetujuan dari berbagai pihak. Termasuk lembaga- lembaga pemerintah lainnya, seperti DPD dan MPR bahkan dari Elemen masyarakat lainnya juga dikatakan secara umum mendukung pendirian UNTARA. Pembahasan usulan pendirian Universitas Negeri Umum sampai saat ini masih berlanjut karena ini menyangkut peningkatan Sumber Daya Manusia di wiyah Tapanuli Raya. 

Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan  sampai saat ini masi terus berjuang merealisasikan berdirinya “ Universitas Negeri Tapanuli Raya “ untuk menciptakan sumber manusia yang berkualitas , untuk itulah semua elemen masyarakat harusnya mendukung berdirinya Universitas Negeri Umum di Tapanuli. 

Selain peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, Pemerintah Kabupaten Tapanuli utara juga mengirim tenaga pendidik untuk mengikuti penataran dan sertifikasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan sedangkan dalam pengembangan minat belajar siswa siswi sekolah, Pemkab Taput  melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan  menyelengarakan kegiatan kompetisi  lomba cerdas cermat  (LCC ) tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sawasta maupun Negeri sebagai ajang memotivasi mendorong minat bakat anak didik dan mengembangkan bakat minat pada ilmu pengetahuan sekaligus menumbuh- kembangkan semangat berkompetisi bagi para siswa dalam rangka mendukung visi-misi Bupati Taput menjadikan Lumbung Sumber Manusia yang berkualitas dan siap bersaing. 

Dalam pemerataan proses belajar supaya lebih maksimal di Desa dan dusun terpencil perlu adanya penerangan listrik sehinga aktifitas belajar anak sekolah bisa di rumah., dan dibawah kepemimpinan Nikson Nababan pemasangan  jaringan listrik sudah terpasang di beberapa desa dan dusun terpencil yang tidak menikmati penerangan sama sekali, seperti pemasangan tiang listrik di desa Huta tua kecamatan Parmonangan, dimana masyarakat sangat menyambut baik akan hal itu. Menurut warga desa Huta Tua sudah 70 tahun lebih tidak pernah menikmati penerangan aliran listrik dari  PLN. 

"Saya sebagai masyarakat yang mewakili seluruh masyatakat Desa Hutatua sangat bangga dengan kehadiran bapak Nikson Nababan ke desa ini. kami sudah merasakan kemerdekaan sesungguhnya Jalan sudah bisa dilalui kenderaan. Jembatan Aek Pinang (Marhaen) dan Aek Sibundong sudah terbangun permanen dan sekarang kami merasakan Listrik yang sudah kami nantikan selama 77 Tahun, jadi proses belajar anak anak kami bisa lebih maksiamal." ucap marga  Manalu warga Desa Hutatua Kecamatan Parmonangan. 

Dalam Pengelolaan dan pembenahan Peningkatan kawasan wisata  dimana Kabupaten Tapanuli Utara memiliki beberapa tempat wisata seperti : kawasan wisata Salib Kasih sudah mengalami peningkatan dalam pengelolan lahan, pembangunan infrastruktur pendukung dimana kawasan ini sering dijadikan sebagai wisata rohani, baik dari daerah maupun wisatawan mancanegara. Presiden Indonesia Joko Widodo dalam kunjungannya ke Salib Kasih 30 Juli 2019 juga mengapresiasi kawasan ini. Selain Salib Kasih, tempat wisata pemandian air panas.

Air minum juga tidak terlepas dari bagian kesehatan dan krisis air minum sudah kurun puluhan tahun di Tapanuli Utara khususnya di kecamatan Tarutung,Sipoholon dan Siatas Barita akan segera teratasi.

Hal tersebut dibuktikan dengan perjuangan Bupati Taput Nikson Nababan dalam mengatasi krisis air minum di Tapanuli Utara terjawab setelah Kementrian PUPR kembali melanjutkan pembangunan Sistem Penyimpanan Air Minum( SPAM ) IKK Tarutung, Instalasi Pengolahan Air (IPA) struktur baja kapasitas 50 liter per detik tahun 2022-2023.

Dimana sebelumnya pembangunan tahap ke-I SPAM IKK Tarutung dari BWS Sumatera Utara II pada tahun 2021. 

Membangun pemerintahan yang bersih dan trasparan serta berpedoman pada pelayanan publik ( Good And Clean Govermance ) dengan sistem E-Goverment. 

Dengan sistim tersebut pelayanan publik semakin meningkat dan masyarakat dapat dengan mudah mengakses data sesuai dengan yang di butuhkan sehingga masyarakat tidak perlu lagi datang ke kantor untuk hal urusan kecil.

Bupati Taput Harus Berjuang

Kabupaten Tapanuli Utara merupakan daerah kedua di Sumatera Utara yang telah menerapkan E-Goverment dan mendapat apresiasi membanggakan dari Satuan Tugas (Satgas) Koordinasi Supervisi dan Pencegahan (Korsupgah) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI wilayah sumatera. 

Saat ini, Bupati Tapanuli utara Nikson Nababan harus kembali  berjuang melobi anggaran ke pusat untuk revitalisasi fasilitas umum yang rusak seperti, infrastuktur jalan.

Kemudian, jembatan, gedung sekolah, gedung pemerintahan, dan juga fasilitas lainya di akibatkan becana alam gempa bumi 6.0 skala maqnitudo yang mengguncang Taput pada tanggal 01 Oktober 2022.

Tentu ini membutuhkan anggaran yang sangat banyak untuk revitalisasi fasilitas umum yang sudah rusak. 

Kesimpulan penulis

Selama delapan tahun kepemimpinan Bupati Drs. Nikson Nababan, M.Si sudah banyak menorehkan prestasi pembangunan di Tapanuli Utara yang kini mengalami kemajuan dan peningkatan.

Adapun peningkatan dapat dilihat di sektor pertanian, infrastruktur jalan dan jembatan interkoneksi desa/ kecamatan, juga untuk mendukung sektor pawirisata dengan  peningkatan bandara Silangit menjadi “Bandara Internasional”.

Ini menjadi salah satu “terobosan Bupati Tapanuli Utara” menurut penulis, dan Pelayanan Kesehatan di RSUD Tarutung sudah mendapat kepercayaan dari masyarakat, begitu juga dengan pelayanan kesehatan di Puskesmas-Puskesmas sudah mengalami peningkatan.

Kedelapan visi misi tersebut telah dilaksanakan tapi amatan  penulis masih ada rencana program pembangunan yang belum terlaksana sampai saat ini seperti, pembangunan Sport Center, kawasan wisata Sungai Sigeaon, perbaikan infrastruktur jalan menuju kawasan Salib Kasih yang menjadi Ikon Kota Tarutung.

Program Pembangunan disektor pariwisata boleh di acungi jempol, namun amatan penulis pembangunan wisata nenas di Desa Onan runggu I Kecamatan Sipahutar, Pembangunan wisata kuliner munson dan leman di Lobupining Kecamatan Adiankoting dengan anggaran yang cukup besar.

Namun dinas terkait dalam pengelolaan dan perencanaan seperti kurang  mantang sehingga tidak menimbulkan efek untuk Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, dimana saat ini wisata kuliner muson leman tidak terurus atau tidak perawatan.  

Saran penulis, untuk mewujudkan beberapa program Bupati Nikson Nababan yang masih tertunda, kedepan penulis berharap Bupati yang akan datang dapat melanjutkan program visi dan misi yang ada saat ini dan juga Organisasi Perangkat Daerah ( OPD ) dalam melakukan tugas dan fungsi masing-masing harus dengan perencanaan yang matang.

(Aman Siregar)