Simalungun, Sumut, Fokus24.id-Harga tiap bibit durian musang king yang dibeli menggunakan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2022, salah satu Pangulu Nagori (Kepala Desa) di Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun, mengaku tak tahu, aneh!

"Dang hu boto bah binoto molo harga nai (Tak tahu bah kalau harganya itu)," kata Pangulu tersebut saat ditanya melalui seluler, Kamis lalu (21/07/2022) sekira jam 17.07 WIB.

Yang mengetahui harga tiap bibit dan dilengkapi dengan polybag dalam rangka untuk ketahanan pangan (hanpang) di tingkat nagori, disebut orang dari kabupaten.

"Halak ido na mamboto i, par kabupaten (Orang itunya yang tau itu, dari kabupaten)," beber Pangulu tersebut sembari mengungkapkan bahwa bibit yang dibeli berjumlah ratusan batang.

Selain itu, orang dari kabupaten juga dikatakan yang menunjuk penyedia bibit ke tingkat nagori.

"Halak ido mambuat penyedia bibit. Baru ro ma halak i tu hami (Orang itunya menunjuk penyedia bibit. Kemudian datanglah ke kami)," papar Pangulu tersebut.

Sementara, Pangulu hanya membayarkan biaya pembelian bibit melalui transfer ke rekening perusahaan selaku penyedia.

"Melalui transfer tu rekening perusahaan (Melalui transfer ke rekening perusahaan)," kata Pangulu.

Kemudian, besaran dana yang ditransfer untuk biaya pembelian bibit, disampaikan tidak tentu.

"Dang hu boto sadia sabiji bah. Cuma, ibereng hami muse tu anggaran i (Tidak tau saya berapa sebiji bah. Cuma, kami lihat lagi ke anggaran)," jelas Pangulu seraya menambahkan bahwa anggarannya tergantung kepada masing-masing desa.

Kepala Dinas Pemberdayaan Maujana dan Pemerintahan Nagori (PMPN) Simalungun, Jonni Saragih melalui pesan singkat, Kamis (21/07/2022) sekira jam 17.35 WIB menyampaikan, itu kewengan Nagori," balas mantan Kepala Dinas Perhubungan Simalungun tersebut sembari menambahkan sedang ada acara