Sapma PP Simalungun : Periksa Dasa Sinaga Aktor Intelektual Dugaan Korupsi dan Kepala Dinas Pedidikan
Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila Kabupaten Simalungun dipimpin Cavin F Tampubolon melaksanakan aksi Unjuk Rasa Damai di depan Kantor Kejaksaan Negeri, Jalan Asahan KM 4 Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun, Sabtu (27/05/2022) jam 10.00 WIB.
Dengan jumlah massa 15 orang, mereka menyampaikan sejumlah tuntutan terkait dugaan korupsi di Dinas Pendidikan Simalungun,
Adapun tuntutan massa pengunjuk rasa agar APH mengusut tuntas dugaan korupsi Dinas Pendidikan yang mengakibatkan 49 Sekolah Dasar tidak mendapat dan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) sehingga mengganggu stabilitas proses belajar dan mengajar.
Kemudian massa meminta agar mengusut tuntas pengadaan buku USBN untuk Sekolah Dasar kelas VI dan Buku Belajar Menulis untuk Siswa Kelas I s/d IV diduga bersifat memaksa dan merugikan keuangan negara mencapai miliaran rupiah sesuai laporan SAPMA PP Nomor : 021/LP/PC/SAPMA-PP/SM/V/2022.
Usut tuntas Dugaan Korupsi (Suap) tentang proyek Dinas Pendidikan terkhusus pengadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dimana isu ini membuat keributan ditengah masyarakat dan mencoreng wajah pendidikan di Kabupaten Simalungun.
Mendesak Kejaksaan Negeri Simalungun segera memangil lalu memeriksa Dasa Sinaga (abang ipar Zocson Silalahi) beserta Korwil Dinas Pendidikan dimana dia diduga aktor intelektual terkait dugaan korupsi pengadaan buku di sekolah SD dan SMP.
Massa juga mendesak Kejaksaan Negeri Kabupaten Simalungun memeriksa semua Pengadaan Buku di sekolah SD dan SMP se Kabupaten Simalungun mencapai miliaran rupiah, karena diduga akan dimanipulasi Laporan Pertanggungjawaban untuk mengkelabui pemeriksaan Penegak Hukum.
Mereka juga meminta Kejaksaan Negeri Kabupaten Simalungun memanggil dan memeriksa Zocson Silalahi serta Rekanan Dikdis terkait dugaan jual beli proyek Pengadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Bupati Kabupaten Simalungun juga diminta agar segera mencopot Kepala Dinas Pendidikan Zocson Silalahi demi menyelamatkan wajah dan mutu Pendidikan di Kabupaten Simalungun karena tidak sesuai dengan visi misinya.
Tuntutan terakhir Satma PP meminta Kepala Kejari dan Bupati Simalungun untuk serius menjalankan tugas dan tidak bermain main terkait banyaknya persoalan yang terjadi pada Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun demi penyelamatan generasi Bangsa.
"Mendesak Kajari dan Bupati Kabupaten Simalungun untuk segera menindaklanjuti Laporan dan Tuntutan kami ini, Apabila tuntutan kami tidak segera di tindaklanjuti maka kami akan melakukan aksi lanjutan dengan jumlah masa yang lebih besar lagi." Pungkasnya.
Usai berunjuk rasa, massa diterima langsung oleh Bilin Sinagq selaku Kasubbagbin Kejaksaan Negeri Simalungun, dan pada kesempatan tersebut ia menyampaikan bahwa Pihak Kejaksaan Negeri Simalungun akan menindaklanjuti tuntuta dan pengaduan tersebut.
Sekira jam 10.00WIB, massa pengunjuk rasa Satuan Siswa, Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila Kabupaten Simalungun membubarkan diri dengan aman dan kondusif.