Toba, Fokus24.id-Bermula dari longsor kecil yang terjadi pada Desember 2019 lalu, gedung Sekolah Dasar Negeri 173531 Meat di Desa Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Sumatera Utara nyaris tak bisa dipakai. 

Meski material longsor saat itu menyentuh tembok sekolah, pemerintah setempat tidak langsung melakukan perbaikan. 

Setelah covid-19 mewabah, gedung sekolah ini semakin luput dari perhatian karena siswa tidak lagi masuk sekolah. 

Hingga akhirnya bangunan kian parah karena longsor kembali melanda gedung sekolah pada Desember 2021 dan Januari 2022. 

"Longsor pertama Desember 2019, tapi waktu itu tidak langsung diperbaiki," sebut Loide Sijabat, guru di sekolah itu pada Jumat (28/01/2022) siang. 

Saat ini, setelah siswa kembali belajar tatap muka, pihak sekolah akhirnya memanfaatkan ruangan perpustakaan dan guru sebagai tempat belajar, karena tiga empat kelas tidak lagi bisa dipakai. 

"Semakin parah sejak Desember akhir tahun lalu, kemudian longsor lagi awal tahun ini," lanjut Loide. 

Selain dampak penggunaan ruangan yang minim, guru juga mengeluhkan anak-anak yang aktif bermain ke lokasi rawan longsor hingga mengancam keselamatan siswa itu sendiri. 

"Jadi kalau pagi-pagi kita harus lebih dulu sampai di sekolah daripada anak-anak. Soalnya anak-anak mau main-main di gedung sekolah yang ditimpah longsor, kita sampai ketakutan," Mujur Juita Simanjuntak, guru kelas 6 di sekolah itu. 

Para guru ini berharap agar pemerintah segera memperbaiki sekolah tersebut, sebab jika dibiarkan berlama-lama dikawatirkan longsor akan terus berkelanjutan hingga meruntuhkan semua ruang kelas.

"Sekarang ruang belajar yang bisa dipakai hanya tiga ruangan. Kalau tidak langsung ditangani, kita takut semua  ruangan ini akan ambruk," ujar Mujur Juita Simanjuntak mengakhiri.

(Christian)