Simalungun, Sumut, Fokus24.id-Baru kali ini terjadi di Polres Simalungun, seorang Pejabat Utama (PJU) tidak mau dikonfirmasi wartawan tentang peredaran narkotika jenis sabu.

Ialah Kasat Narkoba AKP Irvan Rinaldi Pane. Pria yang baru beberapa bulan menjabat itu terkesan angkuh dan tidak mau bersinergi dengan wartawan.

Sangat berbeda dengan puluhan Kasat Narkoba yang pernah menjabat di Polres Simalungun. Tidak satupun menghindari pertanyaan wartawan.

Parahnya, sudah ratusan karakter kata terangkai dalam kalimat sebagai bentuk konfirmasi dikirimkan Fokus24.id melalui android aplikasi WhatsAppnya agar berita berimbang, tak sepatah pun ia balas.

Pertanyaan terakhir, terkait maraknya peredaran sabu di Kelurahan Saribudolok, sebagai PJU berpangkat Ajun Komisaris Polisi menjabat sebagai Kasat Narkoba Polres Simalungun, ditanya bagaimana pendapatnya tentang nasib anak bangsa disana, pria berpangkat Tiga Balok Dipundaknya itu tidak juga mau menjawab.

Hal serupa juga nyaris dilakukan Kapolres Simalungun AKBP Choky Meliala. Pria yang juga baru beberapa bulan menjabat sebagai Kapolres itu sempat mengikuti jejak Kasat Narkoba.

Sekira jam 12.46 WIB, ketika ditanya bagaimana pendapatnya tentang peredaran narkotika jenis sabu di Kelurahan Saribudolok Kecamatan Silimakuta, petinggi Polri di Kabupaten Simalungun itu tidak mau membalas.

Namun, saat ditanya bagaimana nasib anak bangsa di Kabupaten Simalungun apabila peredaran sabu masih marak, apa tindakan AKBP Choky Meliala, akhirnya jebolan AKPOL itu membalas pesan WhatsApp, 

"Setiap kegiatan narkoba saya Sdh (sudah) arahkan agar ditindak oleh kasat narkoba dan Polsek jajaran. Thnks (terimakasih) info nanti saya ingatkan kembali ke jajaran." tulisnya menjawab pertanyaan Fokus24.id, sekira jam 15.59 WIB.

Sebelumnya, bandar sabu di Saribudolok Kecamatan Silimakuta akui tidak berjualan barang terlarang itu dua hari belakangan ini karena pemasok dari Kota Pematangsiantar tidak mau memberi,

"Dua hari ini tutup bang. Mungkin besok kami mulai berjualan buah bang( sebutan lain sabu)." ungkap pria tidak mau namanya disebut, Rabu (17/04/2024) melalui aplikasi WhatsApp sekira jam 13.33 WIB.

Saat ini sambungnya, bandar sabu di Saribudolok bermarga Ta Rigan asal Pematang Raya.

Sang bandar sudah dua bulan menjual barang haram itu secara bergerilya.

"Mereka lah gas bang. Mereka tidak punya setoran." bebernya sembari menyebut sang bandar bernama Lutu Tari Gan.

Lanjutnya, dampak penjualan sabu Lu Tu, omset sang bandar menurun drastis. Lantas, sejumlah pihak meminta agar dirinya menghentikan aktifitas beberapa hari ke depan,

"Enak kali mereka tidak setor tapi bebas berjualan sabu. Makanya kami hentikan. Selagi mereka berjualan, kami hentikan dulu jualan buah." cetusnya.

Ditanya benarkah dirinya bernama Sa Keus, sang bandar narkoba tidak menjawab lalu memutus percakapan.

Maraknya peredaran narkotika jenis sabu di Saribudolok, Kasat Narkoba Polres Simalungun AKP Irvan Rinaldi Pane ternyata telah memblokir aplikasi whtsapp Fokus24.id.