Simalungun, Sumut, Fokus34.id-Meskipun anggaran yang disalurkan KPU Simalungun ke seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) minim, antusias masyarakat untuk mencoblos tetap semangat sampai rela berdiri menunggu antrian,

Seperti dialami Anton (24) warga Kecamatan Siantar, pemilih yang datang ke TPS ini mengaku sudah setengah jam berdiri menunggu antrian mencoblos Capres dan Caleg pilihannya,

"Daripada golput biarlah mengantri berdiri. Mau duduk dimana. Bangku yang disediakan sedikit. Inilah kalau anggaran dari KPU Simalungun untuk KPPS minim." ungkapnya, Rabu (14/02/2024) jam 10.00 WIB.

Pelayanan KPPS juga dinilai kurang memuaskan kepada pemilih. Diawali pemberian surat suara, memasukkan ke dalam kotak lalu mencelupkan jari ke dalam wadah berisi tinta biru, KPPS cuek,

"Sudah lama berdiri menunggu antrian, saat memberikan surat suara, petugas KPPS hanya menyodorkan begitu saja. Pemilih tidak diarahkan ke bilik dan memasukan surat suara ke dalam kotak. Intinya mereka cuek." jelasnya.

Sisi lain, ukuran luas teratak tidak sesuai kapasitas mendapat sorotan masyarakat. Agar pemilih nyaman menunggu antrian, seharusnya luas teratak berukuran 8x10 meter,

"Ukuran teratak 5x8 meter dipaksa menampung ratusan orang. Akhirnya sebagian pemilih terpaksa mengantri di luar teratak. Di TPS sana juga pemilih terpaksa mengantri di luar. Kalau mengantri di dalam gerah." ujar Andri (31).

Pelayanan KPPS Tidak Maksimal

Seorang pria berambut keriting yang tidak ingin namanya ditulis mengaku penyebab utama pelayanan KPPS tidak maksimal kepada pemilih karena anggaran uang makan diduga disunat.

Saatnya makan siang seharusnya KPPS menikmati nutrisi sehat sesuai anggaran, terpaksa sebagian memilih pulang ke rumah atau makan di warung menggunakan dana pribadi, 

“Makanan yang diberikan harga 10 ribu tidak sehat. Lauknya tidak enak. Nasinya keras. Wajar perilaku KPPS cuek kepada pemilih.” cetusnya menyampaikan kepada Fokus24.id, sekira jam 14.00 WIB.

Pria tersebut memberitahukan seharusnya anggaran biaya makan untuk KPPS sesuai RAB Rp30.000 per kepala,

"Anggaran makan 30 ribu menjadi 10 ribu. Banyak kali korupsi mereka. Berapa ribu TPS di Simalungun." imbuhnya.

Ketua KPU Simalungun Johan Septian mengaku tidak tahu tentang anggaran untuk KPPS. Terkait informasi lain, ia akan segera menelusuri,

"Kita telusuri dulu bang, kalau boleh info di kecamatan mana bang?. Oke bang, kita cek dulu ke bawah ya bang, beri kami waktu bang." tulisnya menjawab konfirmasi Fokus24.id.

(BD)