Simalungun, Sumut, Fokus24.id-Saat ini proyek penataan drainase di Kota Perdagangan Kecamatan Bandar milik Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Simalungun senilai Rp1.956.130.000 sedang dikerjakan.

Proyek yang dikerjakan mulai tanggal 08 September berasal dari APBD Pemkab Simalungun Tahun Anggaran 2023, perusahaan pemenang tender yakni CV Pebri Unggulan, tidak ikuti aturan penulisan informasi di papan plang,

"Biasanya papan plang menyajikan informasi lengkap. Namun papan informasi ini tidak ada ditulis panjang, tinggi dan lebar drainase. Sehingga terkesan menutupi informasi " Kata Mario di lokasi, Jumat (20/10/2023) jam 16.00 WIB.

Pekerjaan drainase ini lebih layak disebut tembok penahan. Karena tinggi dinding mencapai 3 sampai 4 meter dan kemiringan 6 derajat terkesan pengerjaan ini kurang perencanaan  

"Tinggi dinding drainase 3 sampai 4 meter dengan kemiringan 6 derajat kurang perencanaan. Kondisi begini, dinding tidak mampu menahan beban. Dipastikan gampang roboh." ungkapnya.

Seharusnya dinding drainase mamakai tiang kolom (penyangga) agar semakin kokoh. Apabila curah hujan lebat debit air pasti naik dan banjir, dinding drainase mampu bertahan,

"Karena kemiringan dinding tidak standard sangat diperlukan tiang kolom. Dengan ketinggian 3-4 meter, minimal kemiringan 15 derajat." ujarnya dan diaminkan warga lain.

Ukurqn Pipa Peresapan 2.5 Inchi

Pada dinding drainase seharusnya kontraktor memasang  pipa peresapan ukuran 2.5 inchi atau seukuran diameter botol Aqua kecil.

Kegunaan pipa peresapan ini agar air dapat mengalir dan tidak merusak dinding drainase.

"Kontraktor malah memasang pipa peresapan ukuran setengah inchi atau diameter pipa air. Bahkan jarak pipa resapan juga tidak beraturan." Beber pria mengaku pekerja.

Batu Padas Bekas Tetap Digunakan

Parahnya, batu padas (sungai) sisa bangunan lama kembali dipasang. Seharusnya batu tersebut dibuang. Jika batu bekas masih digunakan akan mengurangi kualitas bangunan,

"Buktinya ini dipasang. Seharusnya tidak boleh dan harus dibuang. Dengan adanya pemasangan batu bekas bakal mengurangi kualitas karena semen lama masih lengket." terang pria tegap mengaku pekerja proyek bahwa selama bekerja mereka tidak pernah memakai molen untuk mencampur pasir dan semen.

Dia juga mengungkap identitas pemborong atau kontraktor bernama Sabar Mun. Dipastikan apabila proyek selesai dikerjakan Sabar akan membeli mobil baru,

"Kenal abang sama Sabar Mun. Dia lah pemborongan nya. Kalau begininya bangunan ini, untungnya minimal 200 juta bersih dan sudah pasti dia beli mobil baru. 200 juta itu sudah potong sana sini. Paham kan abang maksudku." cetusmya.

Nalom selaku PPK pengerjaan drainase di Kecamatan Bandar dan Bandar Marsilam belum berhasil dikonfirmasi melalui sambungan aplikasi WhatsApp,

(Bahtiar Damanik)