Yogyakarta, Fokus24.id-Misteri dua bayi berjenis kelamin perempuan yang mayatnya ditemukan mengapung di aliran Kali Buntung, Jogotirto, Berbah, Kabupaten Sleman pelakunya terungkap.

Dua bayi kembar tersebut diketahui anak EW, seorang mahasiswi perguruan tinggi swasta di Yogyakarta.

Warga asal Lampung itu melahirkan seorang diri di kamar indekos di wilayah Depok.

Setelah dilahirkan, dua bayi malang lalu dibungkus kain dan dibuang pacarnya, SW, warga Piyungan, Bantul karena panik dan malu ketahuan orangtua karena hamil di luar nikah. 

“Semula bayi tersebut akan dimakamkan di halaman rumah pelaku. Tapi pelaku takut ketahuan orangtua dan panik, hari sudah mulai pagi,”

"Untuk menghilangkan jejak (bayi) dibuang di sungai. Motifnya, pelaku takut ketahuan orangtua dan malu hamil di luar nikah," kata Kapolsek Berbah, Kompol Parliska Febrihanoto, di Mapolresta Sleman, Senin (18/09/2023). 

Kompol Parliska menceritakan, berdasarkan pengakuan EW, sang Ibu bayi, dua bayi perempuan itu dilahirkan seorang diri di dalam kamar kosnya, pada Selasa (12/9/2023 ) malam sekira jam 23.00 WIB.

Bayi pertama lahir dalam kondisi tidak bergerak, Sementara bayi kedua lahir bergerak namun nafasnya tersengal-sengal.

Setelah melahirkan, EW kemudian menelepon pacarnya untuk datang ke kos. Kedua bayi tersebut lalu dibungkus kain dan diletakkan di bak kamar mandi dalam kondisi sudah tidak bergerak.

Selanjutnya, pada Rabu dini hari sekira jam 01.00 WIB, EW dan SW keluar untuk mencari makan karena kondisinya lemah pasca melahirkan.

Dua bayi malang tersebut turut dibawa ke dalam mobil dengan dimasukkan ke dalam plastik putih dan diletakkan di sebuah kardus.

Mereka berkeliling mencari makan. Setelah makan, keduanya kembali ke kos. Kala itu, kondisi bayi informasinya sudah tidak bergerak.

EW kembali ke kos di wilayah Depok dan minta bayi tersebut dimakamkan.

Bayi yang masih di mobil terbalut kain, plastik dan kardus itu lalu dibawa sang pacar. 

Pelaku rencananya hendak memakamkan bayi tersebut di pekarangan rumahnya di daerah Piyungan.

Namun di tengah perjalanan, pelaku sempat berhenti di wilayah Berbah.

Pelaku berhenti di dekat aliran sungai, lalu turun ke sungai dengan ketinggian lebih kurang 3-5 meter.

Bayi tersebut kemudian diambil dari mobil lalu dibuang karena panik.

"Pelaku berhenti sebentar dan agak panik akhirnya bayi tersebut tidak jadi dimakamkan tetapi dibuang di sungai," katanya

Saat ini, sang Ibu bayi atau EW ditetapkan sebagai saksi. Kondisinya masih lemah dan masih harus mendapatkan pemeriksaan intensif di RS Bhayangkara.

(Rel/Do)