Simalungun, Sumut, Fokus24.id-Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, diminta meninjau pembangunan pengerasan jalan (onderlagh) di Nagori Simantin Pane Dame Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun,

"Proyek pembangunan jalan yang dianggarkan melalui Dana Desa tahun 2022 lalu hingga kini belum selesai dikerjakan dan dipastikan bermasalah. Kami meminta Bupati agar meninjau lokasi pembangunan."ungkap Saragih selaku tokoh masyarakat di Nagori Simantin Pane Dame, Sabtu (08/04/2023) siang.

Sambungnya mengatakan, mengapa Radiapoh Sinaga harus meninjau proyek pengerasan jalan di Nagori tersebut, agar bupati melihat langsung kinerja jajarannya tidak beres,

"Coba abang lihat pengerjaan pengerasan jalan ini. Batu padas yang tersusun tidak dipecahkan menggunakan alat berat. Mereka memecahkan menggunakan martil. Bupati harus melihat langsung kinerja jajarannya." Imbuhnya.

Parahnya, tambahnya, bahwa proyek jalan tersebut sudah ditumbuhi rumput. Mirisnya lagi, batu padas yang seharusnya harus disusun terlihat hanya ditumpukkan begitu saja. 

"Ini buktinya. Jalan sudah ditumbuhi rumput. Harusnya batu sudah disusun agar jalan bisa dilintasi." ujarnya bernada tinggi karena kesal melihat kinerja Pj Pangulu tidak bertanggungjawab.

Pantauan dilokasi pembangunan jalan, terlihat pagu yang dianggarkan sebesar Rp156 juta. Dilokasi juga tampak batu padas ditumpukkan begitu saja dan rumput sudah meninggi.

Sebelumnya diberitakan, seharusnya pekerjaan fisik Dana Desa Tahun Anggaran 2022 diseluruh nagori se Kabupaten Simalungun sudah selesai dikerjakan, namun ada dua nagori di Kecamatan Panei hingga kini masih proses pengerjaan.

"Ada dua nagori yang belum selesai Lae. Selain nagoriku, satu lagi Nagori Sitoluh Bah." beber PJ Pangulu Nagori Simantin Pane Dame, H Manik, Selasa (04/04/2023) sekira jam 14.00 WIB.

Dia mengatakan, alasan mengapa pekerjaan fisik tersebut belum selesai dikerjakan disebabkan pemborong sangat sulit dihubungi sejak bulan Desember lalu,

"Ada 10 kali aku bolak bolak ke rumahnya menanyakan mengapa material gak diantarkan tapi gak ada juga respon." ujarnya.

Diakui Pj Pangulu, seharusnya pekerjaan fisik tersebut sudah selesai paling lambat bulan Desember 2022 dan menurutnya keterlambatan ini menyalahi,

"Apa boleh buatlah bang. Sudah terjadi. Apa mau saya bilang." ucapnya bahwa dia sudah pasrah suatu saat akan diperiksa Inspektorat ataupun APH.

Kembali diungkapkannya, jika rekanan yang menghambat pekerjaan fisik di nagorinya merupakan ketua OKP di Kabupaten Simalungun,

"Si Boyke. Ketua OKP itu rekanan pengadaan material kami. Kalau ada masalah suruh aja menghubungi dia. Itu pesannya sama ku jika ada yang bertanya. Makanya apalah mau kubilang." ungkapnya.

Disinggung, ada beberapa titik pekerjaan fisik yang ia kerjakan sejak menjabat Pj Pangulu Nagori Simantin Pane Dame, Manik mengatakan dua,

"Sejak menjabat bulan agustus tahun lalu, ada dua titik pekerjaan fisik. Anggarannya berkisar Rp150 juta." Jawabnya.

Kemudian ia mengatakan uang tersebut sudah ditransfer ke rekening Boyke pada bulan Desember lalu,

"Uang yang 150 juta itu sudah kutransfer bulan desember lalu secara bertahap." cetusnya.