Simalungun, Sumut, Fokus24.id-Baru beberapa bulan dipasok dari Pulau Jawa, terlihat puluhan bahkan ratusan bibit durian Musang King mati di sejumlah Nagori,

"Banyak yang mati bibitnya. Ini pemborosan anggaran saat menjelang ratusan pangulu berakhir masa jabatannya, diwajibkan memesan bibit durian musang king." Ujar mantan petinggi nagori yang tidak ingin namanya dituliskan, Minggu (28/08/2022) sekira jam 10.00 WIB.

Ia mengatakan, bahwa saat pemesanan, mereka terkesan dipaksa agar membeli bibit durian musang king melalui rekananam yang dihunjuk dengan cara diarahkan,

"Begitu caranya. Kalau tidak mau beli, ada sanksinya." Bebernya.

Bahkan, saat didistribusikan, bibit musang king tersebut sudah banyak yang mati, "Sesampainya di Nagori, banyak yang mati." Katanya.

Ia juga mengatakan bahwa rekanan dan Dinas DPMPN sudah dipanggil oleh pihak Kejaksaan Negeri Simalungun,

"Kabarnya begitu. Mereka sudah dipanggil kejaksaan. Apa hasilnya gak tau kami." Ungkapnya.

Kasi Intel Kejaksaan Negeri Simalungun, Ashor Siagian, saat disambangi di ruangan kerjanya terkait puluhan dan ratusan bibit musang king Mati, orang nomor dua kejakasaan itu enggan berkomunikasi,

"Sibuk aku Lae, ada rapat. Nantilah kita bicarakan ya." Ucapnya.

Bibit Durian Musang King, Pangulu Takut Terjerat

Pengadaan bibit Durian Musang King untuk ketahanan pangan (hanpang) menggunakan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2022 ditampung dalam Anggaran Pendapatan Belanja Nagori (APBNag).

"Memang di APBNag ada ditampung anggarannya untuk ketahanan pangan," kata seorang Pangulu Nagori melalui seluler sembari minta dirahasiakan, Rabu (20/07/2022) sekira jam 16.31 WIB.

Kendati demikian, masih ada Pangulu Nagori yang sekaligus sebagai KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) enggan melaksanakan, karena pengadaan bibit tersebut dianggap ngeri dan diintervensi.

"Intervensi dari sanalah. Makanya, kalau kayak aku, takut jadinya dipanggil-panggil pula setelah selesai periode. Nanti seperti monografi dulu. Karena sudah buming masalah bibit ini," ungkap Pangulu.

Untuk itu, Pangulu Nagori tersebut lebih memilih menyimpan anggaran pengadaan bibit di dalam kas.

"Lebih baiklah anggarannya tetap di kas, biar Pangulu berikutnya yang menggunakan," ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Maujana dan Pemerintah Nagori (PMPN) Simalungun, Jonni Saragih melalui pesan singkat, Rabu (20/07/2022) sekira jam 14.42 WIB menyampaikan, lagi acara di Dolok Batu Nanggar.

"Semua kegiatan DD harus melalui musyawarah dan masuk RKPNag. Kemudian APBNag. Tentang kegiatannya adalah mutlak mekanisme di Nagori. Untuk lebih tepatnya silahkan ditanya Pangulu," balasnya.

Aneh !! pangulu Tidak Tau Harga Satuan Bibit Durian Musang King

Harga tiap bibit durian musang king yang dibeli menggunakan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2022, salah satu Pangulu Nagori (Kepala Desa) di Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun, mengaku tak tahu, aneh!

"Dang hu boto bah binoto molo harga nai (Tak tahu bah kalau harganya itu)," kata Pangulu tersebut saat ditanya melalui seluler, Kamis lalu (21/07/2022) sekira jam 17.07 WIB.

Yang mengetahui harga tiap bibit dan dilengkapi dengan polybag dalam rangka untuk ketahanan pangan (hanpang) di tingkat nagori, disebut orang dari kabupaten.

"Halak ido na mamboto i, par kabupaten (Orang itunya yang tau itu, dari kabupaten)," beber Pangulu tersebut sembari mengungkapkan bahwa bibit yang dibeli berjumlah ratusan batang.

Selain itu, orang dari kabupaten juga dikatakan yang menunjuk penyedia bibit ke tingkat nagori.

"Halak ido mambuat penyedia bibit. Baru ro ma halak i tu hami (Orang itunya menunjuk penyedia bibit. Kemudian datanglah ke kami)," papar Pangulu tersebut.

Sementara, Pangulu hanya membayarkan biaya pembelian bibit melalui transfer ke rekening perusahaan selaku penyedia.

"Melalui transfer tu rekening perusahaan (Melalui transfer ke rekening perusahaan)," kata Pangulu.

Kemudian, besaran dana yang ditransfer untuk biaya pembelian bibit, disampaikan tidak tentu.

"Dang hu boto sadia sabiji bah. Cuma, ibereng hami muse tu anggaran i (Tidak tau saya berapa sebiji bah. Cuma, kami lihat lagi ke anggaran)," jelas Pangulu seraya menambahkan bahwa anggarannya tergantung kepada masing-masing desa.

Kepala Dinas Pemberdayaan Maujana dan Pemerintahan Nagori (PMPN) Simalungun, Jonni Saragih melalui pesan singkat, Kamis (21/07/2022) sekira jam 17.35 WIB menyampaikan, itu kewengan Nagori," balas mantan Kepala Dinas Perhubungan Simalungun tersebut sembari menambahkan sedang ada acara.

Kabid Pemnag, Lamhot Sihaloho Bosan Difitnah

Lagi lagi, Kabid Pemerintahan Nagori, Lamhot Sihaloho, diterpa fitnah tentang Dana Desa Tahap II adanya dugaan kutipan sebesar Rp3.000.000, dari sejumlah Pangulu (Kepala Desa), di Kabupaten Simalungun.

"Dang adong i Lae. Nga loja au di fitnah. Dang huboto be songon dia halakkon (Sudah capek aku Lae difitnah. Gak tau lagi aku bagaimana mereka itu." Jawab Lamhot, melalui sambungan handphone seluler dengan suara berat sembari terbatuk batuk, Sabtu (13/08/2022) sekira jam 13.00 WIB.

Lanjutnya, jika benar isu miring yang menerpa dirinya, saat ini dipastikan ia sudah kaya raya,

"Aku sudah kenyang difitnah Lae. Bayangkan Lae lah, ada 300 pangulu. Kalau dikali Rp3 juta, sudah hampir satu miliar." Ujarnya lagi sembari berucap mengapa tidak dibuat isu Rp10 juta.

Bukan hanya kru media Fokus24.id mempertanyakan hal tersebut kepadanya, namun sudah banyak wartawan yang bertanya,

"Sudah banyak yang bertanya, bukan hanya Lae saja. Biarlah begitu, mereka buat fitnah." Tandasnya.