Tebingtinggi, Sumut, Fokus24.id-Walikota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan, mengatakan penyakit hepatitis akut pada anak di Kota Tebingtinggi belum ada terdeteksi.

Meski demikian, harus tetap waspada dan diantisipasi dengan menjaga kebersihan lingkungan dan asupan gizi yang cukup bagi anak serta kesehatan. 

"Tentang penyakit Hepatitis B akut, ini virus tidak terdeteksi oleh mata sebab ini dikategorikan menyerang anak-anak sampai usia 17 tahun." Ungkap Walikota.

Dia meminta supaya menjaga kebersihan lingkungan kecukupan asupan gizi makanan anak-anak serta menerapkan protokol kesehatan.

Terkait PMK pada hewan ternak, Walikota menjelaskan bahwa kebutuhan hewan ternak untuk Kota Tebingtinggi cukup tinggi,
 
"Sehingga dibutuhkan hewan ternak sehat dan layak untuk dikonsumsi. Untuk itu, Wali Kota menyampaikan agar masyarakat yang memiliki hewan ternak agar selalu memperhatikan kesehatan dan kebersihan." Jelasnya.

Menurutnya, hewan yang terkena penyakit mulut dan kuku tidak layak untuk menjadi hewan kurban, karena Tebingtinggi setiap tahunnya membutuhkan 600 ekor sapi kurban,

"Ini bukan jumlah yang sedikit. Bahkan, kita sampai mendatangkan dari daerah-daerah luar untuk itu,” kata Walikota.

Walikota juga mengimbau agar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melakukan penyuluhan-penyuluhan secara langsung kepada peternak.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Muhammad Iqbal, mengharapkan kepada masyarakat, khususnya orang tua untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat,

"Jangan panik jika anak mulai sakit tetapi agar segera membawa anak ke Puskemas atau Rumah Sakit terdekat." Ujarnya.

Disela-sela kegiatan sosialisasi, mengingat akhir masa jabatan Walikota dan Wakil Walikota Tebingtinggi pada 22 Mei 2022, maka kegiatan sosialisasi juga dibalut dengan silaturahmi Walikota Tebingtinggi bersama peserta sosialisasi. 

Walikota memohon pamit dan memohon maaf kepada masyarakat dan berpesan agar menjaga Kota Tebingtinggi dengan sebaik - baiknya. 

(Jaya Juntak)