Toba, Fokus24.id-Terkait tiga orang pelajar perempuan tenggelam lalu meninggal dunia di perairan Danau Toba, Kepdes Tambunan Lumban Gaol, Edward Tambunan angkat bicara saat dimintai tanggapannya, Senin (17/01/2022) siang.

Menurutnya, kuat dugaan peristiwa tenggelamnya pelajar disebabkan kurangnya perhatian pemerintah tentang garis batas aman berenang di lokasi pantai.

"Ketiganya diduga tenggelam di perairan tepi pantai yang tidak aman bagi anak-anak. Disinyalir menjadi salah satu penyebab tragedi yang menelan korban jiwa." Terangnya kepada sejumlah kru media.

Pihaknya juga selama ini telah berungkali memasang garis batas aman menggunakan tali yang diikat pakai botol minuman mineral, tetapi tidak bertahan lama karena selalu digulung ombak,

"Dan memang semalam kita akui tidak ada garis batas aman. Selama ini kita buat garis batas aman, tapi tidak bertahan lama karena selalu digulung ombak." Jelasnya lagi.

Ia pun berharap agar pemerintah Kabupaten Toba melalui Dinas Pariwisata tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik dan infrastruktur atau sarana pariwisata, namun juga mau memberi pelatihan bagi warga lokal agar mampu menjadi penjaga pantai profesional.

"Agar kita mampu menjaga para pengunjung, supaya tidak terjadi lagi hal yang seperti ini," pungkasnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Toba, Jhon Piter Silalahi yang juga ditemui di lokasi yang sama mengakui jika sejauh ini tidak ada kordinasi berkelanjutan antar sesama OPD terkait agar tetap berjaga di lokasi wisata utamanya tepi pantai, seperti BPBD dan kesehatan,

"Memang sejauh ini tidak seperti itu, paling hanya saat event saja bisa stay di sini," sebutnya singkat.

(Christian)