Simalungun, Fokus24.id-Berjalan dua bulan, pekerjaan proyek jalan rabat beton di Huta 1, Nagori Dolok Malela Kecamatan Gunung Malela sudah mulai terkelupas.

Masyarakat akhirnya kecewa dengan bangunan tersebut. Dipastikan, dua bulan kedepan jalan yang baru dikerjakan itu semakin rusak,

"Belum dua bulan jalan rabat beton kemarin semennya sudah mulai terkikis bagian pinggirannya. Kalau dua bulan kedepan kemungkinam semakin rusak." Ungkap seorang warga yang melintas jalan itu kepada Fokus24.id, Sabtu, (15/01/2022) sore.

Pantauan dilokasi, terindikasi pekerjaan jalan rabat beton lebih banyak menggunakan material pasir daripada semen dan batu.

Bila campuran material pasir lebih banyak, kemungkinan kualitas bangunan jalan tidak akan bertahan minimal tahun depan.

Sisi lain, berhubung salah satu oknum anggota DPRD Kabupaten Simalungun merupakan warga Nagori Dolok Malela, masyarakat meminta pejabat tersebut untuk memeriksa bangunan rabat beton dan selanjutnya mendampingi warga membuat laporan ke Inspektorat,

"Pak Dewan Jaminta, tolonglah periksa bangunan rabat beton di Dusun 1, belum dua bulan sudah mulai rusak. Apalagi bapak tinggal di Nagori ini, tentunya bisa penyampai keluhan masyarakat. kalau laporan kami selesai, mohon didampingi warga ke Inspektorat membuat pengaduan." Kata warga setempat yang tak ingin namanya disebutkan.

Saat dikonfirmasi tentang bangunan jalan rabat beton, Pangulu Nagori Dolok Malela, Surya menjawab,

"Udah diratakan bang, sudah bisa lewat." Jawab Surya melalui pesan aplikasi WhatsApp.

Sebelumnya terungkap, penyebab proyek jalan rabat beton di Nagori Dolok Malela, Kecamatan Gunung Malela kurang berkualitas diduga karena tidak ada pengawasan Pendamping Lapangan Desa (PLD)

Hal ini disampaikan Sul (45) mengaku warga setempat kepada Fokus24.id terkait pemberitaan sebelumnya Tentang pembangunan proyek rabat beton di Dusun I Nagori tidak berkualitas.

Menurut Sul, dampak ketidakhadiran PLD dilokasi pengerjaan jalan rabat beton, TPK dan sejumlah pekerja bekerja asal asalan,

Mirisnya, saat ketidakhadiran PLD ditanyakan kepada Surya selaku Pangulu Nagori, dia tidak mau dikonfirmasi, bahkan ketika diupayakan menyambangi ke kediamannya, orang nomor satu di Nagori Dolok Malela itu mengelak tidak mau ditemui.

Terkait adanya dugaan kecurangan saat pengerjaan jalan rabat hingga merugikan masyarakat, Tiar (57) meminta agar Inspektorat Kabupaten Simalungun segera memeriksa pekerjaan bangunan jalan rabat beton di Nagori Dolok Malela,

Tentang ketidakhadiran PLD di lokasi pembangunan jalan rabat beton sehingga pekerjaan tersebut dikerjakan asal asalan, Mawar selaku pendamping ketika dikonfirmasi melalui sambungan handphone seluler menjawab,

"Ok makaih ya bang, nanti saya tanya sama TPK nya ya pak." Tulis Mawar menjawab melalui pesan WhatsApp.

Warga juga menyebut jika pembangunan infrastruktur di Nagori Dolok Malela selama bertahun tahun tidak berkualitas.

Salah satu dianntaranya pekerjaan jalan rabat beton tahun 2021 di Dusun 1 diduga campuran pasir lebih banyak dibanding semen, Jumat (24/12/2021).

Diketahui, anggaran proyek jalan rabat beton berasal dari Dana Desa Tahun Anggaran 2021 dan tertulis biaya yang dikucurkan sebesar Rp78.554.495.

(Bahtiar Damanik)