Denpasar, Bali, Fokus24.id-Sat Narkoba Polresta Denpasar sebulan terakhir mengamankan 54 orang tersangka Narkoba dari 40 kasus yang ditangani.

Para pelaku diamankan pada pertengahan bulan Maret 2023 hingga April 2024 dengan peran para tersangka sebagai pengedar dan pemakai.

Barang bukti yang berhasil diamankan berupa ssabu-sabu hampir satu kilogram yaitu 807,98 gram, ganja seberat 823,94 gram, ekstasi sebanyak 181 butir (64,13 gram) dan Tembakau sintetis seberat 4,19 gram.

Menurut Kapolresta Denpasar Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas, Selasa (18/04/2023) penangkapan pelaku merupakan kegiatan menjaga keamanan kenyamanan wilayah menjelang Hari Raya Nyepi (Bulan Maret) dan juga menjelang hari raya Idul Fitri 1444H.

"Keberhasilan pengungkapan kasus dengan jumlah barang bukti ini Polresta Denpasar menyelamatkan 15.000 jiwa dari peredaran gelap narkoba," Ucap Kombes Bambang Yugo Pamungkas.

Dari puluhan sambungnya pelaku yang diamankan merupakan residivis kasus serupa yaitu narkoba bernama Gede Agus Dita Saputra (25) Kasus Narkoba tahun 2019 dan Aloisius Gonzaga Tasi kasus Narkoba tahun 2022.

Salah seorang tersangka dengan barang bukti banyak adalah Randi Hidayat Akbar (19) yakni seberat 314,61 gram ganja kering.

Tersangka ini ditangkap di Jalan Kediri, Kelurahan Tuban,Kecamatan  Kuta, Badung, Sabtu (01/04/2023) Jam 12.30 WITA.

Saat digeledah, polisi temukan paket JNE. Setelah dibuka ditemukan dua plastik klip berisi ganja.

Keterangan tersangka barang bukti diperoleh dari  Bang Keys yang sampai saat ini masih proses lidik.

Tersangka disuruh mengedarkan kembali ganja dengan upah Rp 50.000 sekali tempel," ungkap Kombes Bambang didampingi Kasat Narkoba Kompol Mirza Gunawan.

Sementara tersangka dengan barang bukti shabu dalam jumlah besar adalah Ida Bagus Kade Merta Adi (46) yakni 198,55 gram yang dikemas dalam 13 plastik klip.

Tersangka ini ditangkap di kos tempat tinggalnya di Jalan Gunung Andakasa, Denpasar Barat, Sabtu (18/03/2023) sekira jam 17.00 WITA.

Penangkapan terhadap tersangka ini berawal dari informasi dari masyarakat. Tersangka membeli dari TBNI yang hingga kini proses lidik.

"Barang bukti ini rencananya dipecah lagi dalam ukuran lebih kecil dan diedarkan sesuai dengan perintah dari TBNI. Sekali edar, tersangka dapat upah Rp 50.000. melalui kesempatan ini saya tegaskan Polresta Denpasar tetap komitmen menekan peredaran gelap narkoba," Jelas Kapolresta.

(Albert)