Reses Jonius Taripar Hutabarat Bahas Kelangkaan Pupuk di Taput
Taput, Sumut, Fokus24.id-Anggota DPRD Sumut, Dr Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat (JTP), gelar reses I Tahun Sidang IV 2022-2023 dan berdialog dengan masyarakat Desa Siraja Hutagalung Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara, Jumat (25/11/2022).
Hadir dalam tersebut UPT KPH XII Dinas Kehutanan Hombar Sinurat, UPT Gabe Hutaraja Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumatera Utara Edy Manurung, Tokoh masyarakat, pemuda dan BPD Desa Siraja Hutagalung.
Nantinya aspirasi masyarakat yang berhasil dihimpun melalui reses itu akan diperjuangkan melalui lembaganya.
"Apa yang menjadi usulan atau kebutuhan masyarakat akan saya perjuangkan meminta pemerintah provinsi sumatera Utara dan memperioritaskannya, pada intinya kami selalu siap memperjuangkan aspirasi masyakarat," papar Jonius Hutabarat.
Mengingat masyarakat Desa Hutagalung mayoritas bertani dan bertenun ulos, melalui reses ini ia meminta kepada pemerintah bahwa yang dibutuhkan petani adalah alsintan untuk pengolahan lahan pertanian pupuk kimia dan juga benang sebagai bahan baku pembuatan ulos Batak.
"Saya pastikan tahun depan desa ini akan mendapatkan alsintan jenis hand traktor dan juga benang untuk para penenun ulos di desa ini,"terangnya.
Sementara untuk mengatasi kelangkaan pupuk kimia, Jonius Taripar Hutabarat akan meminta Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura supaya mengadakan pelatihan pembuatan pupuk organik.
"Saya akan meminta Dinas Ketapang Provsu supaya mengadakan pelatihan pembuatan pupuk organik, dimana kelangkaan pupuk saat ini bukan hanya di daerah kita, tetapi skala nasional." terang Jonius saat sesi tanya jawab dengan warga dalam kegiatan reses itu.
Menjawab permintaan warga akan waktu pelaksanaan pelatihan pembuatan pupuk organik tersebut, Edy Manurung UPT Gabe Hutaraja Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumatera Utara mengatakan,
"Semoga tahun depan di tampung anggarannya dan kita akan mengadakan pelatihan cara pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati untuk mengurangi pemakaian pupuk kimia,"ucapnya.
Lanjutnya, selain mengurangi pemakaian pupuk kimia, nantinya pemakaian pupuk organik dan pestisida nabati tidak berdampak pada berkurangnya hasil dari pertanian tersebut namun mengurangi biaya dalam perawatan tanaman.
"Sedangkan bibit tanaman holtikultura untuk tahun depan sudah ditampung, jadi sudah bisa di usulkan melalui kelompok tani." pungkas Edy Manurung.
Kegiatan reses ditutup dengan pembagian minyak goreng untuk masyarakat yang hadir, dan 75 pokok pohon berbuah dari UPT Dinas kehutanan KPH XII.
(Aman Siregar)