2 Rumah dan 4 Ha Areal Pertanian Terimbas Pematangan Lahan di Taput
Taput, Sumut, Fokus24.id-Dua rumah dan 3-4 hektar lahan pertanian masyarakat tidak bisa ditanami lagi imbas dari adanya aktifitas pematangan lahan dan pemotongan gunung di Sarum marnaek dusun II/Hirta Desa Sipahutar Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara.
Pantauan awak media, Kamis, (08/11/2023) sekitar 3-4 hektar lahan pertanian yang ditanami kopi, jagung, Ubi, bibit padi siap semai mengalami kerusakan dan sawah warga tidak bisa diolah lagi begitu juga saluran irigasi pertanian mengalami rusak parah akibat erosi tanah bekas pematangan lahan bahkan 2 rumah warga tergenang tanah berlumpur.
Salah seorang warga yang dijumpai dilokasi menuturkan, bahwa sudah berjalan hampir 2 tahun lahan pertanian mereka tidak bisa dikelolah, tidak dapat menghasilkan lagi dan rumah pemukiman yang mereka tempati terancam tidak bisa ditinggali lagi jika musim hujan.
"Sudah 2 tahun aktifitas pematangan lahan ini berjalan, akibatnya lahan pertanian dan sawah kami tidak bisa lagi di tanami, dan juga saat hujan tanah bekas masuk ke dalam rumah kami," ucap br Situmeang berurai air mata.
Mereka berharap aktifitas pematangan lahan tersebut dihentikan, apabila masih beroperasi dikuatirkan akan terjadi lagi longsor yang lebih besar, dan juga mereka menggantungkan hidup dari areal pertanian itu apalagi musim tanam padi sudah waktunya.
"Kami sudah takut tidur di rumah apalagi pas hari hujan, kami kuatir tanah lumpur bekas pematangan akan masuk ke rumah kami lagi, dan tidak menutup kemungkinan, rumah kami akan tertimbun tanah bekas itu" ucap br, Situmeang.
"Apa karena kami orang kecil dan orang susah makanya keluhan kami tidak didengarkan, kami menggantungkan hidup dari areal pertanian ini ,"terangnya dengan berurai air mata.
Dikatakan, para warga sudah pernah melayangkan surat dan mendatangi kantor Dinas Lingkungan Hidup Tapanuli Utara (Taput) supaya mereka turun meninjau, namun sampai saat ini, Dinas terkait belum juga turun untuk meninjau lokasi yang terdampak.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Taput Heber Tambunan, saat di konfirmasi melalui pesan WhatsApp nya belum memberikan tanggapannya.
Informasi yang didapat, pematangan lahan tersebut diperuntukan membangun perumahan yang di kelola empat orang pengusaha.
(Aman Siregar)