Simalungun, Sumut, Fokus24.id-Selain pabrik kelapa sawit (PKS), PT Mitra Agung Sawita Sejati yang terletak di Huta Sakti, Nagori Bandar Tinggi Kecamatan Bandar Marsilam Kabupaten Simalungun, ternyata memiliki pabrik pupuk,

"Satu lahan ada dua usaha. Pabrik kelapa sawit dan pabrik pupuk organik bang." ungkap Ardi (37) mengaku warga sekitar, Rabu (20/09/2023) sekira jam 15.00 WIB.

Selama bertahun tahun beraktifitas, beberapa pejabat pernah berkunjung untuk memastikan pengusaha PKS tersebut juga memiliki pabrik pupuk, tetapi tidak pernah ditanggapi,

"Beberapa tahun lalu Komisi B DPRDSU pernah sidak ke lokasi PKS, tapi tidak diijinkan masuk. Kabarnya kedatangan mereka ingin memastikan usaha apa saja di areal pabrik." ungkapnya.

Bahkan saat itu para pejabat sempat beradu argumen mengapa manajemen tidak mengijinkan mereka masuk untuk meninjau lokasi pabrik,

"Kalau tidak salah pejabat itu bilang, apa ada yang kalian sembunyikan disini. Kuat dugaan PT MASS menyembunyikan yang tidak beres disini. Mengapa kami tidak diijinkan masuk. Kedatangan kami sidak." terangnya meniru ucapan yang pernah dilontarkan anggota DPRDSU saat itu.

Tiga pekan lalu, peristiwa serupa juga dialami pejabat Pemkab Simalungun. Beberapa pria berpakaian ASN datang ingin melakukan pendataan ulang PBB, tetapi ditolak pihak manajemen pabrik,

"Hampir mirip peristiwanya tetapi tidak sempat beradu argumen. Berkisar 5 orang pria berpakaian ASN di pos security. Saya dengar mereka bicara. Katanya pejabat itu ingin melakukan pendataan ulang PBB. Tapi ditolak. Tak lama pejabat itu diusir." Timpal Baim (35) juga mengaku warga sekitar.

Menurut Baim, dasar penolakan pihak manajemen terhadap pejabat Pemkab Simalungun karena mereka takut pabrik pupuk organik yang beroperasi diatas lahan PKS tidak memiliki ijin dan sembarangan membuang limbah,

"Pastinya ini terkait PAD untuk Pemkab Simalungun. Mungkin mereka hanya melaporkan usaha pabrik kelapa sawit sementara pabrik pupuk tidak." kata Baim bahwa dirinya sedikit mengerti tentang penjabaran Pendapatan Asli Daerah atau disingkat PAD sehingga ia menilai aktifitas PT MASS telah merugikan Pemkab Simalungun.

Terpisah, aktifitas PKS pernah mendapat sorotan dari masyarakat sekitar bahkan sampai aksi demonstrasi digelar, PKS MASS tidak juga bergeming.

Diantaranya persoalan gaji karyawan di bawah UMR. Limbah cair yang menimbulkan bau menyengat berasal dari sungai bahapal,

"Parahnya, bau asap yang dikeluarkan dari cerobong asap. Kalau mereka sudah mengeluarkan asap, sekitar sini gelap dan sulit bernafas."ungkap Mitro juga mengaku warga sekitar.

Dikonfirmasi disekitar pabrik, Frans selaku personalia PKS PT MASS tidak mau menjawab pesan yang dikirim ke handphone android miliknya.

Security yang bertugas di pos jaga juga tidak mau berkomentar tentang personalia yang tidak mau dikonfirmasi,

"Telepon saja dulu pak. Kalau tidak jawab apa boleh buatlah." Jawab pria bertubuh tegap berwajah sangar.