Pelayanan Kantor Pos Bangun Lambat, Septor Penerima Bantuan Hilang
Simalungun, Sumut, Fokus24.id-Nasib apes dialami Edy (52) warga Nagori Karang Sari, Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun.
Saat mengantri mengambil dana Bantuan Sosial di Kantor Pos Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Malela, Minggu (12/03/2023) sekira jam 20.00 WIB, sepeda motornya hilang dari halaman parkir,
"Sial kali bang. Sepeda motor Supra X ku hilang. Dapat enam ratus ribu, hilang 12 juta." Cetus Esy sambil menangis, Kamis (17/03/2023) sekira jam 15.00 WIB.
Ia mengaku kecewa dengan pelayanan Kantor Pos Bangun. Selama lima jam mengantri, buntutnya sepeda motor kesayangan miliknya hilang,
"Kecewa kali kurasa bang. Seandainya pelayanan kantor pos bagus mungkin tidak hilang kereta ku bang. Bayangkan sejak jam 15.00 WIB aku sudah mengantri. Baru jam 20.00 WIB bantuan dana ku dicairkan. 5 jam aku ngantri." Ujarnya.
Terpisah, hilangnya sepeda motor Edy, sejumlah warga mengaku resah dan menyayangkan pelayanan Kantor Pos Bangun karena dinilai tidak profesional,
"Seharusnya pegawai kantor pos sigap melayani masyarakat. Jangan sampai menunggu berjam jam. Kalau begini bukan cuma kenderaan Edy yang hilang, kenderaan kami juga pasti hilang. Intinya lain kali jika kemari dipastikan warga resah." ungkap Toni (55).
Sebab, saat warga mengantri bukan diluar melainkan di dalam ruangan, sehingga jika terlalu lama menunggu resiko sepeda motor hilang besar peluangnya,
"Karena tidak ada yang menjaga. Tidak mungkin kami mengantri diluar sambil melihat sepeda motor. Makanya kami minta kepada Kantor Pos harus cepat dan sigap melayani masyarakat saat mengambil dana bantuan." ucap Tono meminta agar jajaran Kantor Pos Bangun jangan sepele dengan pelayanan.
Hilangnya sepeda motor Edy hingga sejumlah warga mengharapkan agar pelayanan Kantor Pos ditingkatkan, pimpinan perusahaan plat merah itu belum berhasil dikonfirmasi.
Malah seorang pria bertubuh tegap mengaku suami pekerja Kantor Pos Bangun meminta agar peristiwa hilangnya septor penerima bantuan tidak dipublikasikan,
"Istriku kerja disini lae. Gak usahlah diberitakan. Karena jaringannya rusak maka terjadi begini. Kalau jaringan bagus cepatnya selesai dan tidak sampai malam warga mengantri." Ujar seorang pria bertubuh tegap mengaku istrinya sebagai pimpinan Kantor Pos Bangun.
(Bahtiar Damanik)