Simalungun, Sumut, Fokus24.id-SMP Negeri 1 Tapian Dolok dan SMP Negeri  Negeri 2 Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, belum mengembalikan batik siswa yang bermasalah dan disebut seperti kainlap.

"Kedua SMP itu belum mengembalikan batiknya. Membandal," jelas Sekretaris Komisi IV DPRD Simalungun, Andre Andika Sinaga melalui seluler, Jumat (17/06/2022) sekira jam 13.30 WIB.

Bahkan, para siswa di SMP Negeri 1 Tapian Dolok tersebut, masih menggunakan batik yang tak sesuai ornamen Simalungun dan memicu para kepala sekolah dipanggil penyidik Kejari Simalungun, Kamis (16/06/2022).

"Hasil uji petik saya semalam, siswa SMP Negeri 1 Tapian Dolok masih memakai batik tersebut. Kalau di SMP Negeri 2 Dolok Panribuan, kebetulan tadi saya turun ke sana. Sementara, siswa memakai batik." Ujarnya.

Sementara, Kepala SMP Negeri 1 Tapian Dolok, Togar Ambarita ketika dikonfirmasi melalui seluler, Jumat (17/06/2022) sekira jam 14.30 WIB terdengar sedikit gagap memberikan penjelasan.

Ketika ditanya, mengapa sampai sekarang belum dikembalikan dan kepada siapa akan dikembalikan? Togar justru menyebut oknum anggota DPRD Simalungun sudah ada yang datang.

"Mau apalah nanti itu pak. Iya," jawabnya.

Kembali ditanya, apakah tidak ada arahan mengembalikan batik tersebut? Togar mengatakan, ada dan nantinya di sekolah dikumpulkan sementara.

"Entah siapa nanti yang menjemput (batik). Sekitar 165 semuanya," katanya sembari mengungkapkan bahwa murid membayar batik tersebut dengan sistem cicil.

Terpisah, Kepala SMP Negeri 2 Dolok Panribuan, Elperia Silaen ketika dikonfirmasi melalui seluler, Jumat (17/06/2022) sekira jam 14.37 WIB mengaku sudah mengembalikan. "Sudah pak," ucapnya.

Saat ditanya, kapan pengembaliannya? Elperia justru mengatakan masih 80 persen.

"Gak ada pakai baju batik. Bapak itu sudah lihat kok," katanya sembari menyebut ada oknum anggota DPRD Simalungun yang datang untuk mengecek.

Sebelumnya, SMP Negeri 2 Siantar di Jalan H Ulakma Sinaga, Kecamatan Siantar dan SMP Negeri 1 Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, juga belum mengembalikan. Bahkan, para siswa masih menggunakan batik tersebut.

Kepala SMP Negeri 2 Siantar di Jalan H Ulakma Sinaga, Jontiaman Sitanggang yang juga dikonfirmasi melalui seluler, Jumat (03/06/2022) sekira jam 11.30 WIB menyampaikan sudah. "Tadi mulai dikumpul semua," ucapnya.

Saat ditanya, apakah proses pengembalian dilakukan setelah Sekretaris Komisi IV, Andre Andika Sinaga sidak? Jontiaman mengatakan, mulai semalam sudah dibuat surat pengembaliannya," katanya.

Kembali ditanya, mengapa baru sekarang dilakukan proses pengembalian kemeja batik yang sudah lama dipermasalahkan? Jontiaman meminta maaf. "Maaflah pak. Ini tinggal penarikan saja pak," jawab Jontiaman seraya mengaku turut dipanggil Kejaksaan terkait batik.

Kepala SMP Negeri 1 Gunung Malela, Dona Pandiangan melalui pesan singkat, Sabtu (04/06/2022) sekira jam 15.44 WIB menyampaikan, sedang dalam proses penarikan dari siswa pak," balasnya.

Ketika ditanya, apakah seluruh kemeja batik murid sudah dibayarkan? Dona kembali menyampaikan, belum," tulisnya singkat.