Jakarta, Fokus24.id

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI, Rabu (17/11/2021).

Pelantikan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI, dilaksanakan di Istana Kepresidenan Jakarta.

Sebelum dilantik, Presiden Jokowi mengambil sumpah Jenderal Andika sesuai dengan sumpah beragama Islam.

“Demi Allah, saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945,"

"Serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan seluruh-seluruhnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara." ucap Presiden Jokowi lalu diikuti Jenderal Andika Perkasa.

“Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dan penuh dengan rasa tanggung jawab bahwa saya akan menjunjung tinggi Sumpah Prajurit,” imbuhnya.

Kemudian prosesi pelantikan dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara. Turut menyaksikan Prosesi Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD.

Juga turut menyaksikan, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR RI Puan Maharani, serta Ibu Negara Iriana Joko Widodo.

Presiden Jokowi juga memimpin penanggalan dan penyematan jabatan Panglima TNI di pundak Andika serta penyerahan tongkat komando Panglima TNI.

Sebelumnya diberitakan, pelantikan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI akan dilaksanakan di Istana Negara, Rabu (17/11/2021).

Jenderal Bintang Empat itu akan dilantik oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto,

"Jika tak ada aral melintang, Insya Allah besok hari Rabu 17/11/2021), Jenderal Andika Perkasa akan dilantik sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto." Kata Jokowi kepada wartawan, Selasa (16/11/2021) usai meresmikan jalan tol di Serang, Banten.

Jenderal Andika Perkasa Pernah Menangkap Pentolan Teroris

Ungkap Presiden Jokowi, Jenderal Andika Perkasa yang akan dilantik jadi Panglima TNI, ternyata pernah menangkap pentolan teroris yang paling dicari Amerika Serikat,

Adalah Umar Al Faruq, seorang pria asal Timur Tengah, bukan sosok sembarangan di kalangan kelompok teroris, Al Qaeda,

"Dia, dianggap salah satu elit penting Al Qaeda di Asia Tenggara. Bahkan Umar disebut-sebut sebagai tangan kanannya Osama bin Laden, pemimpin Al Qaeda." Beber Presiden Jokowi.

Dan Umar sendiri ditangkap aparat intelijen dan keamanan Indonesia di Kota Bogor, pada 5 Juli 2002,

"Setelah itu, Umar diserahkan ke pihak Amerika Serikat untuk kemudian dijebloskan ke penjara super ketat di Baghram, Afghanistan." Imbuhnya.

Namun, setelah itu tersiar kabar, Umar berhasil kabur. Lalu, sekitar bulan September 2006, Umar diberitakan tewas, karena tempat persembunyiannya di Baghdad diserbu 250 prajurit saat itu.

"Saat menangkap Umar Al Faruq, Jenderal Andika ketika itu masih berpangkat Mayor. Sebenarnya, kala itu, ia masih berdinas di Satuan Anti Teror Kopassus atau dikenal Sat-81." Sambungnya lagi, jika Jenderal Bintang Empat Itu, pernah menjadi Komandan Subtim 2, Kopasus, Sat Gultor 81.

Kemudian menjadi Komandan Tim 3, Sat Gultor 81, Kopassus. Tahun 2002, menjabat sebagai Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopasus.

Lanjutnya, kini Mayor Kopasus penangkap tangan kanan Osama bin Laden itu sudah berpangkat jenderal bintang empat,

"Pada hari Rabu besok, Andika Perkasa akan resmi jadi Panglima TNI atau orang nomor satu di TNI." Tandas Presiden Joko Widodo (Nando)