Simalungun, Sumut, Fokus24.id-Panggung hiburan bertajuk 'Archipelago in the land of God Simalungun gawean Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Simalungun tidak efektif dan diduga membuang anggaran.

"Panggung Hiburan ini hanya membuang anggaran saja. Untuk acara ini hampir Rp200 juta terbuang. Tetapi tidak bermanfaat." Ujar mengaku bermarga Saragih, Sabtu (25/02/2023) siang.

Pantauan di lokasi panggung hiburan Bertajuk hingga jam 20.00 WIB, terlihat minim penonton.

Sebelumnya, 33 pelaku Himpunan Pedagang Open Stage Pagoda (HI-POP) Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, resah.

Pasalnya gegara kegiatan Archipelago In The Land Of God yang diselenggarakan Disparbud Kabupaten Simalungun, para pelaku UMKM di Pagoda  terpaksa direlokasi. Dangan alasan agar tidak menganggu acara F1H2O yang digelar selama tiga hari.

Ketua Himpunan Pedagang Open Stage Pagoda Palito Manurung melalui sekretaris Iva Lusinda Sirait mengakui mereka direlokasi  ke bangunan CSR yang mangkrak.

"Untuk memindahkan kios kami membutuhkan waktu. Berarti kami tidak bisa jualan donk. Jadi otomatis kegiatan event ini tak ada gunanya bagi pedagang," ucapnya dilokasi, Jumat (24/02/2022).

Sementara, Kepala dinas Pariwisata dan Kebudayaan Simalungun Fikri Damanik menyangkal melakukan penggusuran kepada para pelaku UMKM di Pagoda.

"Kegiatan yang dibuat selain mensport F1H2O juga mensport pelaku wisata. Bagaimana tamu yang menginap di hotel bisa berbelanja dengan adanya hiburan. Kalau ada yang membilang pedagang di usir sampai saat ini tak ada pengusuran." ucapnya.

(Tanggang)