Simalungun, Sumut, Fokus24.id-Debat Pilkada Simalungun tahun 2024 yang diselenggarakan KPU di Aula Sopo Bolon Hotel Niagara Parapat, puluhan masyarakat malu mempunyai pemimpin seperti cabup Anton Saragih.

Mereka yang hadir menyaksikan langsung acara debat kemampuan calon kepala daerah itu, lanjut mengaku bermarga Purba warga Kelurahan Parapat, ternyata calon pemimpin yang diusung partai Nasdem tersebut tidak menguasai materi dan belum berpengalaman,

"Kami malu melihat cabup Anton Saragih saat berdebat. Seharusnya sebelum acara bebat, seharusnya Anton menguasai materi. Ketahuan pak Anton tidak berpengalaman dalam hal apapun." ungkapnya, Jumat (01/11/2024) jam 17.00 WIB.

Hal itu terungkap saat cabup Radiapoh Hasiholan Sinaga (RHS) mempertanyakan kepada Anton Saragih darimana data angka stunting naik 17 persen di kabupaten Simalungun.

Selanjutnya, Anton menjawab bahwa data tersebut diperoleh melalui google. Jawaban yang dilontarkan Anton sontak membuat masyarakat yang hadir saat itu terkejut.

"Jawaban itu membuat kami malu. Sosok pemimpin harusnya menjawab dengan benar sesuai data dan bukan mengambil data dari mbah google. Kami menilai, dia tidak layak memimpin di Kabupaten Simalungun." ujarnya.

Senada, masyarakat mengakui kemampuan Radiapoh Hasiholan Sinaga saat menjawab pertanyaan yang disampaikan cabup Anton Saragih sesuai data.

"Pak RHS menguasai materi karena seluruh pertanyaan dijawab sesuai data. Saya menilai, RHS sudah pengalaman memimpin kabupaten simalungun dan terbukti mampu merubah dari beberapa aspek." timpal mengaku bermarga Saragih.

Sebelumnya, KPU menyelenggarakan debat Publik Perdana Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Simalungun Tahun 2024 di Hotel Niagara, Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Jumat (01/11/2024).

Radiapoh Hasiholan Sinaga mengaku sejak awal dirinya kembali pulang kampung ke Simalungun adalah untuk mengabdikan dirinya membangun Simalungun.

"Saya sangat sayang sekali dengan Simalungun. Selama 3,5 tahun masa kepemimpinan saya termasuk Covid-19 selama satu tahun, artinya saya hanya menyelenggarakan pemerintahan 2,5 tahun," kata Radiapoh.

Dengan keterbatasan keuangan itu, Radiapoh mengaku harus berinisiatif untuk berkreasi dengan pengelolaan keuangan yang terbatas. Radiapoh menyebut dirinya harus mengembalikan warisan nenek moyang, Marharoan Bolon (gotong-royong).

Ia pun menjawab tudingan Calon Bupati Nomor urut 2. Anton Achmad Saragih yang mengatakan bahwa angka kemiskinan di Simalungun meningkat beberapa tahun terakhir, pengangguran meningkat, jalan rusak tak tuntas terehabilitasi dan keterbatasan layanan kesehatan.

“Saya nggak ngerti data dari bapak paslon nomor urut 2 sampaikan. Itu bisa menjadi pembohongan publik. Jalan mantap atau jalan rusak diterima di tangan saya 34 persen,”

"Selama di tangan saya, sudah naik 48 persen. Di tahun 2025 diprediksi kita bisa mencapai 53 persen. Dan di tahun 2027 itu kita bisa mencapai 63 persen setara jalan mantap," ketus Radiapoh yang disambut sorak sorai pendukungnya.

Soal transparansi keuangan, ujar Radiapoh, justru di zaman dia birokrasi pemerintahan Kabupaten Simalungun berjalan dengan baik. Pemkab Simalungun berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI sejak belasan tahun lalu.

"Saya kira soal carut marut keuangan, hampir 18 tahun kita baru mendapatkan WTP. Marharoan Bolon itu untuk menjawab itu tulang. Saya nggak tahu dari mana dapatnya data calon Bupati nomor urut 2. Saya sarankan bapak main-main ke BPS," katanya.

Sementara Sebelumnya, Ketua KPU Simalungun Johan Septian Pradana menjelaskan bahwa debat publik perdana ini merupakan metode kampanye yang difasilitasi oleh KPU Simalungun yang dilaksanakan sebanyak dua kali dengan anggaran bersumber hibah pemerintah daerah.

"Tujuan dari debat adalah menyebarluaskan profil calon dan visi dan misi, memberikan informasi secara menyeluruh sebagai pertimbangan menentukan pilihan dan mengelaborasi setiap tema yang diangkat dalam debat pasangan calon," kata Septian.

Wujud dari debat ini adalah memberikan pendidikan politik sehingga meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada 2024. Adapun para panelis yang hadir yakni dari USU, Universitas Simalungun, Mantan Komisioner KPU Pematangsiantar dan Provinsi Sumatra Utara serta Mantan Birokrat.