Simalungun, Sumut, Fokus24.id-Puluhan Korwil Dinas Pendidikan dipanggil ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Simalungun, Selasa (14/06/2022) sekira jam 12.30 WIB,

"Kurang lebih 10 orang kami dipanggil Lae." Jelas seorang pria berbadan tegap berpakaian ASN, di parkiran Kejari Simalungun.

Pemanggilan itu terkait pengadaan buku untuk seluruh siswa SD (Sekolah Dasar) yang sebelumnya di demo Sapma PP Kabupaten Simalungun,

"Gara gara demonstrasi Sapma PP kemarin itu Lae. Efeknya sekarang, ada 10 Korwil yang dipanggil." Terangnya.

Disinggung tentang pengadaan baju batik, apakah pihak kejaksaan ada mempertanyakan, oknum Korwil tersebut mengaku belum ada,

"Kalau kemeja batik kan untuk siswa SMP Lae. Jadi sampai saat ini belum ada dipanggil ataupun disinggung tentang kemeja batik." Ujarnya.

Sisi lain, terkait pemanggilan itu, seorang korwil bertubuh gempal yang juga turut hadir di Kejari Simalungun, mengaku pasrah dan tidak bisa berbuat banyak,

"Pasrah ajalah bang. Bagaimana lagi mau dibilang. Dari kemarin sudah kusarankan agar perhatian sama kawan kawan, nyatanya mereka sok benar dan bersih." Ungkap ASN bertubuh gempal itu.

Dia berharap agar pemanggilan kali ini tidak ada temuan, "karena ini masih sebatas klarifikasi semoga pintar pintar mereka menjawab. Jangan meleset sampai salah bicara mengakibatkan mengarah adanya temuan." Harapnya.

Sementara, Kasi Intel Asor Siagian, saat ditanya tentang pemanggilan puluhan korwil, ia membenarkan,

"Barusan selesai." Jawab Kasi Intel singkat di parkiran Kejari Simalungun, Selasa (14/06/2022) sekira jam 17.00 WIB.